Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan kendaraan listrik pertama Arab Saudi bernama Ceer. Kendaraan listrik ini diharapkan tersedia pada 2025, menurut kantor berita negara Saudi Press Agency pada Kamis, 3 November 2022.
Baca: Amerika Akan Membela Arab Saudi Jika Iran Menyerang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ceer akan menarik lebih dari US$ 150 juta investasi asing langsung dan diproyeksikan berkontribusi terhadap produk domestik bruto Arab Saudi sebesar US$ 8 miliar pada 2034. Perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik adalah patungan antara Saudi Public Investment Fund (PIF) dan Hon Hai Precision Industry Co. (Foxconn).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ceer adalah merek otomotif Saudi pertama yang memproduksi kendaraan listrik di Arab Saudi, dan akan merancang, memproduksi serta menjual berbagai kendaraan untuk konsumen di Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah serta Afrika Utara, termasuk sedan dan kendaraan sport," kata Saudi Public Investment Fund atau PIF dalam sebuah pernyataan.
PIF mengatakan rencananya mobil listrik Ceer akan menarik hingga 30.000 tenaga kerja. "Usaha patungan itu akan melisensikan teknologi komponen dari BMW untuk digunakan dalam proses pengembangan kendaraan," kata PIF dalam sebuah pernyataan.
"Foxconn akan mengembangkan arsitektur kelistrikan kendaraan, menghasilkan portofolio produk yang akan memimpin di bidang infotainment, konektivitas, dan teknologi mengemudi otonom," kata PIF.
Strategi yang diumumkan Arab Saudi tahun lalu menargetkan lebih dari US$ 100 miliar investasi asing setiap tahun. Namun dari jumlah yang ditargetkan, aliran investasi asing baru mencapai US$ 4 miliar pada paruh pertama tahun ini.
PIF adalah lembaga yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Lembaga ini ditargetkan mendorong upaya diversifikasi ekonomi Arab Saudi selain dari sektor migas.
Arab Saudi juga mendorong sektor pertambangan. Pada Mei lalu, Arab Saudi membangun pabrik logam baterai kendaraan listrik .
"Kami akan memanfaatkan keahlian teknologi Foxconn untuk mendukung visi Ceer dalam menciptakan berbagai kendaraan listrik ikonik yang dibangun dengan tema konektivitas, infotainment, dan otonomi," kata Ketua Foxconn Young Liu, menurut pernyataan PIF.
The Wall Street Journal melaporkan pada bulan Maret bahwa Arab Saudi dan Foxconn sedang dalam pembicaraan membangun fasilitas senilai US$ 9 miliar yang dapat membuat microchip, komponen kendaraan listrik dan elektronik lainnya di NEOM. Ini adalah sebuah kota futuristik senilai US$ 500 miliar yang sedang dibangun di gurun Arab Saudi.
Simak: Jadi Kontroversi, Begini Suasana Perayaan Halloween di Arab Saudi
REUTERS