Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Parlemen Finlandia yang baru terpilih pada Selasa, 20 Juni 2023, memberikan suara mendukung pemimpin Partai Koalisi Nasional Petteri Orpo untuk menjadi perdana menteri, seperti yang diperkirakan secara luas. Pemerintahan sayap kanannya mengakhiri kubu Demokrat Sosial Sanna Marin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orpo akan memimpin koalisi NCP, yang secara kategori bisa dikatakan berspektrum politik konservatif. Koalisi mencakup partai nasionalis Finlandia, Partai Rakyat Swedia yang berbahasa minoritas, dan Demokrat Kristen – yang bersama-sama memenangkan mayoritas kursi parlemen dalam pemilihan 2 April.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya dengan hangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah Anda tunjukkan kepada saya," kata Orpo kepada parlemen tak lama setelah pemungutan suara.
Menteri keuangan yang baru adalah Rikka Purra, kepala Partai Finns yang skeptis terhadap euro. Sementara wakil pemimpin NCP Elina Valtonen akan menjadi menteri luar negeri ketika pemerintah mulai menjabat Selasa malam.
Membangun citra diri konservatif fiskal, Orpo mengkampanyekan janji untuk mengurangi defisit anggaran pemerintah dengan memotong pengeluaran sementara.
Orpo juga ingin mengurangi pajak dan berusaha untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja sektor swasta.
Koalisi baru juga menggeser kebijakan imigrasi semakin ke kanan, yang bertujuan untuk memotong kuota pengungsi.
Finlandia akan menaikkan standar visa berbasis kerja dan mempersulit orang asing untuk mendapatkan kewarganegaraan, sebagai prioritas utama Partai Finns.
REUTERS
Pilihan Editor: Kosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan