Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Seoul - Popularitas K-Pop dan K-Drama di Indonesia membuat Korea Selatan belakangan ini menjadi destinasi wisata favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jika berkesempatan berkunjung ke Negeri Gingseng tersebut, salah satu agenda yang harus dinikmati adalah upacara pergantian penjaga kerajaan Istana Gyeongbokgung ( /Sumunjang Gyodaeuisig).
"Istana Gyeongbokgung merupakan istana kerajaan utama di era Dinasti Joseon (1392-1910)," ucap Choi Eunju, pemandu wisata yang menemani Tempo dan 12 jurnalis lain dari Indonesia dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Senin, 29 Mei 2023.
Tempo berkunjung ke sana bertepatan saat masyarakat Korea masih menikmati libur keagamaan Buddha sehingga banyak wisatawan lokal dan mancanegara memenuhi kompleks Istana Gyeongbokgung. Banyak dari mereka yang menyewa baju tradisional Korea, Hanbok.
Dibangun pada 1395, istana ini terletak di antara Gunung Baegaksan di utara dan Yukiogeon (Jalan Enam Kementerian, sekarang Sejong-daero) di selatan.
Pada dinasti Joseon, para penjaga selain bertanggung jawab menjaga gerbang utama Istana Gyeongbokgung, mereka bertugas pula di gerbang utama kota seperti Gerbang Heunginjimun dan Gerbang Sungnyemun.
Para penjaga kerajaan bekerja bergiliran untuk membuka dan menutup Gerbang Gwanghwamun. Sebelum sistem penjaga kerajaan diberlakukan pada 1469, gerbang istana dilindungi oleh prajurit dari pusat militer.
Atraksi sumunjang gyodaeuisig yang diadakan di Istana Gyeongbokgung dan area Gwanghwamun memperagakan kembali prosedur pergantian penjaga yang terjadi selama dinasti Joseon, lengkap dengan replika kostum dan senjata era tersebut.
Pengunjung dapat melihat prosesi tersebut dua kali sehari pada 09.00 dan 14.00 kecuali Selasa, saat Istana Gyeongbokgung tutup.
Jam operasional Istana Gyeongbokgung berubah-ubah tergantung musim. Pada Maret-Mei dan September-Oktober istana dibuka untuk pengunjung 09.00-18.00. Juni-Agustus 09.00-18.30, dan November-Februari 09.00-17.00.
Tarif masuk Istana bagi turis mancanegara, yaitu gratis untuk anak-anak di bawah 18 tahun serta lansia. Sementara untuk pengunjung dewasa (19-64 tahun) dikenakan 3 ribu won atau sekitar Rp 35.100 (Kurs Rp 11,7).
Upacara dimulai dengan musik tradisional yang memainkan alat musik seperti drum, taepyeongso dan jing (gong). Setelah itu barisan penjaga istana masuk menuju gerbang dengan seragam warna-warni dan memegang bendera.
Pergantian penjaga ditandai dengan semacam gerakan pertukaran kunci antara pemimpin pasukan.
Usai melihat prosesi sumunjang gyodaeusig, pengunjung bisa menikmati luas dan kemegahan kompleks dalam Istana Gyeongbokgung.
Pilihan Editor: Horor, Penumpang di Korsel Nekat Buka Pintu Pesawat Darurat di Udara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini