Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Di salah satu salon di pusat kota Riyadh, Arab Saudi, permintaan untuk potongan rambut model "Boy", melonjak. Tujuh atau delapan dari 30 pelanggan perempuan pada hari tertentu meminta supaya rambutnya dipangkas model bocah laki-laki.
"Fakta bahwa banyak perempuan tidak mengenakan jilbab telah membuat potongan rambut gaya ini meluas," kata Lemis, yang juga mendorong para pelanggannya untuk mencobanya, terutama perempuan di akhir usia belasan dan dua puluhan, katanya.
Sementara, seorang pramuniaga sepatu di mal Riyadh, Rose, 29 tahun, melihat rambutnya yang dipotong pendek sebagai cara untuk menegaskan kemandiriannya dari pria, bukan untuk meniru mereka. Gaya itu memberinya kekuatan dan kepercayaan diri.
Asisten menteri pariwisata Arab Suaudi, Putri Haifa Al-Saud kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos bulan lalu mengatakan, rencana tersebut awalnya menyerukan agar perempuan menyumbang 30 persen dari angkatan kerja pada akhir dekade ini, tetapi angka itu sudah mencapai 36 persen.
Kerajaan Arab Saudi juga telah melonggarkan aturan perwalian, yang berarti perempuan sekarang dapat memperoleh paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa izin kerabat laki-laki.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini