Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Letizia dan Raja Spanyol Felipe VI mendapat perlakuan tak mengenakan saat mengunjungi korban banjir di wilayah Valencia. Banjir Spanyol menyebabkan 200 orang tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penduduk yang marah mencemooh dan melemparkan telur ke arah Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia. Raja Felipe VI bahkan diteriaki pembunuh saat mengunjungi Paiporta yang terkena dampak parah, tepat di luar kota Valencia. Raja Spanyol didampingi Perdana Menteri Pedro Sanchez dan gubernur daerah Carlos Mazon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah mereka berpose untuk foto, kerumunan mulai melontarkan hinaan kepada Raja Spanyol, Mazon, dan Sanchez. Kerumunan itu menyerbu ke depan saat petugas keamanan membuka payung untuk mencoba melindungi mereka dari proyektil.
Saat dikonfrontasi oleh seorang warga, Raja Felipe VI dan Ratu Letizia tetap tenang. Mereka menurunkan payungnya untuk mendengarkan warga yang marah sementara polisi berjuang mengendalikan orang-orang yang berkumpul. Ratu Letizia juga berbicara dengan warga yang marah dan tampak sangat terguncang. Ia memegang kepalanya dengan tangannya.
Saluran media sosial Keluarga Kerajaan merilis video setelah protes tersebut, yang memperlihatkan raja dan ratu berpelukan dengan warga yang putus asa. Seorang pria menangis tersedu-sedu di pelukan raja dan dalam rekaman lain, Raja Felipe VI terlihat memeluk dua wanita yang menangis.
Tidak biasa bagi seorang Raja Spanyol untuk menghadapi kemarahan yang begitu dahsyat dari dekat. Raja Felipe VI adalah tokoh yang relatif populer, yang naik takhta setelah ayahnya turun takhta. Ia menikah dengan Ratu Letizia yang berasal dari keluarga kelas menengah di Otezia, Spanyol utara.
Siapa Ratu Letizia?
Lahir pada tanggal 15 September 1972 sebagai Letizia Ortiz Rocasolano, orang tuanya adalah jurnalis Jesús José Ortiz Álvarez dan perawat María de la Paloma Rocasolano Rodríguez. Seperti ayahnya, Letizia berambisi menjadi jurnalis. Ia akhirnya meraih gelar sarjana di bidang tersebut di Universitas Complutense Madrid.
Setelah menyelesaikan gelarnya, Ratu Letizia semakin giat belajar, meraih gelar master dalam jurnalisme audiovisual dari Institut Studi Jurnalisme Audiovisual. Setelah lulus, ia bekerja di Bloomberg dan CNN versi bahasa Spanyol. Selama menjadi jurnalis, ia meliput berbagai peristiwa besar termasuk 9/11 dan Perang Irak. Pada tahun 1998, ia menikah dengan Alonso Guerrero Pérez, seorang penulis, tetapi mereka bercerai hanya satu tahun kemudian.
Pada tahun 2004, ia menikahi Pangeran Felipe dari Asturias, putra Raja Juan Carlos dan Ratu Sofia dari Spanyol. Pasangan itu bertemu di pesta makan malam teman mereka dua tahun sebelumnya. Hari itu adalah hari yang bahagia dan glamor yang terasa seperti dongeng. Pernikahan mereka menjadi berita utama di seluruh dunia karena status ratu sebagai rakyat jelata. Karirnya di bidang jurnalisme, terpaksa ditinggalkan untuk tugas kerajaan.
Ratu Letizia menjadi Ratu Spanyol pada 2014 ketika Raja Juan Carlos turun takhta demi putranya. Pasangan ini memiliki dua orang anak, Putri Leonor dan Infanta Sofia. Pasangan ini dipuji atas pekerjaan mereka sebagai raja dan ratu, khususnya atas pengakuan mereka terhadap komunitas LGBT.
TATLER | REUTERS
Pilihan editor: Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza