Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Rusia Dmitry Medvedev bereaksi keras terhadap Inggris. Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin ini mengatakan pengiriman pasukan militer Inggris ke Ukraina, berarti menyatakan perang terhadap Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Medvedev yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat, 12 Januari 2024, mengomentari kunjungan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak ke Ukraina. Sunak mengingatkan bahwa pejabat tinggi Inggris datang untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina. Kunjungan Sunak itu beberapa hari setelah Kyiv menembaki kota Belgorod di Rusia dengan bom tandan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Apa yang akan dikatakan masyarakat Barat jika delegasi Inggris diserang dengan penggunaan munisi tandan di pusat kota Kyiv seperti yang terjadi pada warga sipil di Belgorod kita?” dia bertanya.
Medvedev, yang menjabat sebagai presiden Rusia pada 2008-2012, menyebut Inggris kurang ajar dan musuh abadi Rusia.
“Saya berharap musuh abadi kami, Inggris yang kurang ajar, memahami bahwa pengerahan kontingen militer resmi di Ukraina berarti deklarasi perang terhadap Rusia,” katanya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Jumat mengunjungi Kyiv. Sunak mengumumkan dukungan militer sebesar £2,5 miliar (hampir US$ 3,1 miliar) untuk Ukraina pada tahun keuangan berikutnya. Bantuan itu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara melalui teknologi mutakhir.
ANADOLU AGENCY
Pilihan editor: Israel Gempur Gaza di Hari ke-99, Korban Tewas Hampir 24 Ribu Jiwa