Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian ke sebuah destinasi yang ikonik membuat wisatawan ingin mengabadikan setiap momen dengan sempurna. Seperti yang dilakukan wisatawan saat mengunjungi Bibury di Costwolds, Inggris. Namun beberapa wisatawan melakukan tindakan tidak menyenangkan yang membuat warga lokal terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bibury terkenal sebagai salah satu desa terindah di Inggris. Letaknya Sungai Coln di Gloucestershire. Salah satu daya tariknya adalah deretan pondok abad ke-14 yang disebut Arlington Row, yang terdapat di paspor Inggris. Semakin dikenal, membuat banyak wisatawan yang berbondong-bondong ke sana.
Keluhan penduduk setempat
Penduduk desa setempat mengeluh jalanan di penuhi mobil dan bus wisatawan yang mengunjungi kawasan tersebut. Beberapa di antara mereka terlihat terlalu dekat dengan rumah-rumah penduduk. Bahkan baru-baru ini, seorang pria melompati sungai sempit saat salah satu temannya mengabadikan momen tersebut dengan kamera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penduduk setempat, Sarah, dan saudara perempuannya Martha, terkejut melihat puluhan turis asing ke Bibury turun dari bus, sehingga mereka bisa mengambil foto rumah penduduk setempat dan taman depan.
"Saya paham bahwa mereka mungkin datang dari tempat yang penduduknya tidak memiliki pondok batu tradisional dan taman depan yang indah, namun hal ini menyebabkan kekacauan di desa yang indah ini," ujarnya menambahkan agar turis dapat menemukan tempat untuk memarkir bus dan mobil sehingga mereka tidak perlu berhenti di jalan.
Penduduk di dekat Bourton-on-the-Water, yang dijuluki Venesia di Cotswolds, juga mengeluhkan hal serupa selama musim turis musim panas. Anthony White, yang pindah dari San Fransisco, mengatakan kebisingan dan kemacetan di Bourton lebih parah daripada tempat tinggal asalnya.
"Sejak saya pindah ke sini beberapa tahun yang lalu, saya terkejut dan semakin khawatir dengan dampak buruk dari pariwisata yang berlebihan di sini. Suasananya bisa sangat bising, bukan hanya karena lalu lintas, tapi juga karena orang-orang yang berjalan dalam kelompok besar melewati rumah kami sehingga menimbulkan banyak kebisingan. Mereka hanya tidak peduli," ujarnya.
Pria 80 tahun itu mengatakan sejumlah orang berkelompok mendatangi kawasan ini sepanjang waktu. Menurutnya sesuatu perlu dilakukan untuk membatasi jumlah turis yang datang.
Namun, Sarah, 59 tahun, berpendapat masyarakat harus berhenti mengeluh, karena dapat menikmati manfaat ekonomi yang mereka peroleh. Dia juga berpendapat perlu menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah lalu lintas. "saya pikir sudah waktunya ada tempat parkir mobil yang lebih besar dan lebih baik dibangun di pinggiran kota. Saya pikir itu akan menyenangkan semua orang di sini," ujarnya.
Daya tarik Bibury
Seperti dilansir dari laman website resminya, Bibury menyambut ribuan pengunjung dari seluruh Inggris serta Eropa, Asia, Amerika Utara, Afrika dan Australasia. Atraksi dan hal-hal yang dapat dilihat di Bibury termasuk Arlington Row, deretan pondok penenun yang dibangun dari batu lokal di sebelah Sungai Coln, Bibury Trout Farm dan Gereja Saxon, Gereja St Mary.
Termasuk Gereja Chancel, yang dinding sisi utara memiliki jendela kaca patri yang dirancang pada tahun 1927 oleh Karl Parsons. Bagian itu ditampilkan dalam set perangko Natal tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Royal Mail.
Selain itu, Sungai Coln mengalir melalui Bibury yang diapit di antara jalan utama desa dan hamparan padang rumput berawa yang dikenal sebagai Rack Isle. Dengan Arlington Row sebagai latar belakangnya, ini menjadi salah satu pemandangan paling indah yang akan ditemukan di Cotswolds.
Pilihan editor: Kota Kecil di Inggris yang Sempat Disinggahi Raja Charles I