Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan dua kandidat utama presiden AS, Donald Trump dari Partai Demokrat dan Kamala Harris dari Partai Demokrat semakin memanas. Dalam berbagai jajak pendapat, keduanya hanya memiliki perbedaan angka yang sangat tipis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, yang perlu diketahui adalah kandidat presiden AS bukan hanya dua calon dari partai besar ini. Ada beberapa kandidat dari partai ketiga dan independen yang juga ikut meramaikan bursa calon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut daftar calon selain Donald Trump dan Kamala Harris, yang dirangkum oleh Reuters:
Robert F. Kennedy Jr. (Independen)
Seorang aktivis anti-vaksin dan advokat lingkungan, Robert F. Kennedy Jr., 70 tahun, mencalonkan diri sebagai calon independen setelah sebelumnya menantang Biden untuk nominasi Partai Demokrat.
Sebagai putra dari Senator AS dari Partai Demokrat Robert F. Kennedy, yang dibunuh pada 1968 saat mencalonkan diri sebagai presiden, Kennedy mendapat kecaman dari banyak anggota keluarganya yang terkenal.
Dia mendukung Israel dan memandang penyeberangan perbatasan ilegal di perbatasan selatan AS sebagai krisis kemanusiaan. Dia juga bersumpah untuk mencabut beberapa bagian dari RUU iklim Biden.
Dukungannya mencapai 8% dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diterbitkan pada 23 Juli.
Dia telah mengambil posisi yang berbeda tentang hak-hak aborsi, termasuk pembatasan kapan seorang wanita dapat melakukan aborsi. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia pikir setiap aborsi adalah "tragedi" tetapi itu harus menjadi hak wanita selama kehamilan.
Kennedy telah dikritik karena membuat klaim medis yang salah mengenai vaksin, namun ia mengatakan bahwa ia akan mengizinkan orang Amerika untuk mengaksesnya.
Pada Juli, Kennedy meminta maaf kepada seorang wanita yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual, mengatakan dalam sebuah pesan teks yang dilihat oleh Reuters bahwa dia "tidak ingat" akan hal itu, tetapi menambahkan, "Saya minta maaf dengan tulus."
Kampanyenya juga menyebutkan Kennedy pernah menderita “brain worm” beberapa tahun yang lalu, namun telah pulih sepenuhnya.
Kennedy, yang memilih pengacara kaya Nicole Shanahan sebagai pasangannya, belum memenuhi syarat untuk mengikuti pemungutan suara di banyak negara bagian menjelang pemilihan 5 November.
Cornel West (Independen)
Aktivis politik, filsuf, dan akademisi ini mengajukan diri sebagai calon presiden dari pihak ketiga yang kemungkinan besar akan menarik bagi para pemilih yang progresif dan condong ke Partai Demokrat.
West, 71 tahun, awalnya mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Hijau, namun pada bulan Oktober lalu ia mengatakan bahwa masyarakat "lebih menginginkan kebijakan yang baik daripada politik partisan" dan mendeklarasikan diri sebagai calon independen. Ia berjanji untuk mengakhiri kemiskinan dan menjamin perumahan.
Jill Stein (Partai Hijau)
Stein, 74 tahun, seorang dokter yang mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Hijau pada tahun 2016, kembali mencalonkan diri pada 2024.
Dalam situs resminya, Jillstein2024, ia menulis, “Saya mencalonkan diri sebagai presiden dengan Partai Hijau untuk menawarkan pilihan bagi rakyat di luar sistem dua partai yang gagal. Kami akan mengedepankan agenda pro-pekerja, anti-perang, dan aksi iklim dalam pemilihan ini dan pada pemungutan suara di bulan November.”
Dia meluncurkan kampanye saat ini dengan menuduh Demokrat mengkhianati janji-janji mereka "untuk kaum pekerja, kaum muda, dan iklim lagi dan lagi - sementara Partai Republik bahkan tidak membuat janji-janji semacam itu sejak awal."
Chase Oliver (Partai Libertarian)
Meskipun Partai Libertarian mengundang Trump dan Kennedy untuk berbicara di konvensi pada akhir Mei lalu, partai ini akhirnya memilih Oliver, 38 tahun. Oliver mencalonkan diri untuk kursi Senat negara bagian Georgia pada 2022 dan memperoleh 2% suara.
Chase Oliver, memberikan alasan yang sangat sederhana untuk ikut pertarungan pemilihan presiden AS.
"Saya berusia di bawah 80 tahun, saya berbicara dengan kalimat yang lengkap, saya bukan penjahat yang pernah dihukum," katanya dalam kampanye, seperti dikutip NPR. "Ini adalah standar yang sangat rendah, tetapi saya telah berhasil melampauinya."
Oliver berusia 39 tahun, seorang aktivis anti-perang dan wajah baru Partai Libertarian, partai politik terbesar ketiga di Amerika Serikat - dan salah satu partai yang dapat mempengaruhi siapa yang akan memenangkan Gedung Putih pada November.