Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi bersenjata Inggris memaksa masuk ke rumah seorang narapidana yang ditahan untuk menyelamatkan peliharaan berupa tikus gerbil yang lapar setelah pemiliknya menolak untuk memberikan akses ke organisasi perlindungan hewan (RSPCA).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Russia Today, 23 Januari 2019, polisi Derbyshire, Inggris, menggerebek sebuah rumah di Allestree pada hari Sabtu, di mana pemilik yang menjadi tahanan telah dipenjara selama seminggu penuh, dan gerbil terlantar sendirian di rumahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun tahanan memperingatkan petugas tentang kemungkinan hewan peliharaannya mati kelaparan, tahanan menolak untuk mengizinkan RSPCA untuk campur tangan.
Oleh karena itu, Unit Respons Bersenjata Kepolisian Derbyshire ditugaskan untuk menangani masalah ini, di mana binatang yang malang ipindahkan ke klinik dokter hewan setempat untuk perawatan darurat.
"Rekan-rekan kami di Unit Respons Bersenjata memiliki sejumlah alat dan metode untuk memaksa masuk ke rumah, sebagian besar metode menyebabkan kerusakan yang jauh lebih kecil," tulis polisi dalam menanggapi seorang pengguna yang mempertanyakan perlunya petugas bersenjata untuk membantu dalam menyelamatkan seekor tikus gerbil.
Seorang juru bicara kepolisian Derbyshire mengatakan bantuan dari Unit Respons Bersenjata adalah hal biasa dalam situasi seperti itu dan tidak berdampak pada kebijakan operasional di daerah tersebut.
Jika mereka diminta untuk tugas yang lebih mendesak, para perwira bersenjata bisa dipekerjakan kembali di tempat lain dengan sedikit atau tanpa masalah atau penundaan.
Saat memasuki rumah, petugas dilaporkan mendapati kompor gas menyala. Mereka harus mematikannya dan membuat rumah tahanan aman.
Sementara itu, tikus gerbil saat ini tinggal dalam kondisi lega di RSPCA, dan dapat dipersiapkan untuk diadopsi jika tidak diklaim oleh pemiliknya yang kini menjadi narapidana.