Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Siapa Rahul Gandhi, Pemimpin Oposisi India yang Dihukum Dua Tahun Penjara?

Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi menjadi perhatian setelah divonis dan dihukum penjara dua tahun dalam kasus pencemaran nama baik.

26 Maret 2023 | 15.47 WIB

Oposisi utama India, pemimpin Partai Kongres Nasional India, Rahul Gandhi. REUTERS
Perbesar
Oposisi utama India, pemimpin Partai Kongres Nasional India, Rahul Gandhi. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi menjadi perhatian setelah mendapat vonis dan hukuman penjara dua tahun dalam kasus pencemaran nama baik. Akibat putusan itu, dia juga dipecat dari parlemen pada Jumat, 24 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sosok Gandhi tidak pernah menjadi menteri di pemerintahan federal atau negara bagian. Dia juga tidak pernah memimpin Partai Kongres India untuk memenangkan pemilihan umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gandhi bahkan berhenti sebagai ketua partai setelah dibubarkan pada pemilu terakhir, tepatnya pemilihan parlemen pada 2019.

Namun dia tetap menjadi pusat politik oposisi India dan target utama Partai Bharatiya Janata (BJP) Hindu-nasionalis Perdana Menteri Narendra Modi. Gandhi memasuki dunia politik dan pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 2004 dari wilayah keluarganya di Amethi di negara bagian utara Uttar Pradesh.

Dia mengulangi kemenangan itu pada 2009 dan 2014 tetapi mengalami kemunduran yang mengejutkan pada 2019 ketika kehilangan kursi. Namun, dia juga memperebutkan kursi di negara bagian Kerala dan menang untuk kembali ke parlemen.

Kehadiran Gandhi di parlemen jauh di bawah rata-rata. Ketidakhadirannya yang sering dari majelis, dan negara, telah menjadi fokus media dan menimbulkan tuduhan BJP bahwa dia adalah politisi yang "tidak serius".

Di luar parlemen, dia sering mengingatkan para pendukungnya tentang komitmen dan pengorbanan keluarganya, berbicara tentang pembunuhan neneknya, Perdana Menteri Indira Gandhi, dan ayah mantan perdana menterinya, Rajiv Gandhi.

Akhir-akhir ini, dia memicu kontroversi dengan kritik terhadap BJP. Di Inggris pada bulan lalu dia mengatakan dalam pidatonya bahwa demokrasi berada dalam bahaya di bawah Modi. Pernyataan itu membuat marah BJP yang anggotanya menuntut permintaan maaf atau mengatakan dia harus menghadapi pengucilan dari majelis.

Masih lajang di usia 52 tahun, Gandhi dikenal sebagai penggemar kebugaran dan seni bela diri dan terlihat bersepeda di New Delhi ditemani petugas keamanan. 

Implikasi Hukum Vonis Gandhi

Situasi hukum yang menjerat Gandhi, ini dapat menggembleng partainya dan sekutunya untuk meningkatkan penentangan mereka terhadap pemerintah BJP setahun sebelum pemilihan umum berikutnya dijadwalkan.

Vonis pada Kamis datang hampir dua bulan setelah Gandhi, 52, menyelesaikan pawai lintas negara sejauh 4.000 kilometer dari ujung selatan India ke Kashmir di Himalaya. Ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali partainya dan memperbarui citranya dalam apa yang disebutnya Bharat Jodo Yatra atau mempersatukan pawai India.

Pada Kamis, setelah penghukumannya, Gandhi hanya membagikan beberapa kutipan dari pemimpin gerakan kemerdekaan, Mahatma Gandhi, di Twitter melalui bahasa Hindi. Rahul Gandhi tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan Mahatma Gandhi.

"Agama saya didasarkan pada kebenaran dan tanpa kekerasan. Kebenaran adalah Tuhan saya, tanpa kekerasan sarana untuk mendapatkannya. - Mahatma Gandhi".

Hukuman penjara Gandhi telah ditangguhkan selama 30 hari yang memungkinkan dia untuk mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Tetapi, dia juga tidak akan dapat ikut serta dalam pemilihan umum berikutnya kecuali hukumannya ditangguhkan atau dibatalkan.

Inti dari peran sentralnya dalam politik oposisi adalah fakta bahwa partainya telah memerintah India selama 54 dari 75 tahun sejak kemerdekaan dari Inggris. Ayah, nenek, dan kakek buyutnya adalah perdana menteri selama lebih dari 37 tahun dari 54 tahun tersebut.

Kongres adalah partai politik nasional terbesar dengan jejak kaki di seluruh negara berpenduduk 1,4 miliar orang hingga diambil alih oleh BJP pada 2014.

Meskipun sekarang menjadi bayangan dari dirinya yang dulu, keluarga Gandhi  masih mendominasi Kongres dan menuntut kesetiaan yang kuat. Lingkaran famili itu terdiri dari ibu Rahul yang lahir di Italia, mantan ketua partai Sonia, dan saudara perempuannya Priyanka

Para analis mengatakan, garis keturunan dan warisan yang kuat inilah yang ingin diserang oleh Modi dan partainya ketika mereka mengatakan bahwa politik dinasti tidak memiliki peran dalam demokrasi. Modi sering menyebut Rahul sebagai pangeran dalam pidatonya.

Meskipun Kongres melemah pada 2019, memenangkan kurang dari 10 persen dari 545 kursi di majelis rendah, partai itu menguasai hampir 20 persen suara. Angka itu terbesar untuk kelompok oposisi mana pun - melawan 38 persen BJP.

Kongres adalah partai yang berkuasa, atau oposisi utama di sekitar setengah lusin negara bagian penting.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus