Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Survei: Skandal Pesta saat Lockdwon Membuat PM Boris Johnson Terpuruk

Skandal pesta di saat lockdown membuat Partai Buruh memimpin 10 poin atas Partai Konservatif PM Boris Johnson.

16 Januari 2022 | 13.00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual, setelah memimpin pertemuan COBRA, yang diadakan sebagai tanggapan atas peningkatan pembatasan perjalanan di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di 10 Downing Street, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [Tolga Akmen / Pool via REUTERS]
Perbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual, setelah memimpin pertemuan COBRA, yang diadakan sebagai tanggapan atas peningkatan pembatasan perjalanan di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di 10 Downing Street, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [Tolga Akmen / Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Skandal pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan menggelar pesta saat Inggris lockdown, membantu oposisi Partai Buruh memimpin 10 poin atas Partai Konservatif yang berkuasa dalam jajak pendapat terbaru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pukulan pada Johnson makin telak karena pesta di kediaman resminya juga digelar saat Inggris sedang berduka dengan meninggalnya Pangeran Phillips, suami Ratu Elizabeth II. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Johnson pun harus meminta maaf kepada parlemen pada Rabu dan kepada Ratu Elizabeth pada Jumat, 14 Januari 2022.

Survei Pollster Savanta ComRes dan diumumkan Jumat menunjukkan dari 2.151 responden orang dewasa pada hari Kamis dan Jumat menempatkan Partai Buruh naik 5 poin menjadi 42 persen suara sementara Konservatif turun satu poin menjadi 32%.

Hasil itu merupakan skor tertinggi Partai Buruh sejak 2013.

Johnson mendapatkan kemenangan telak dalam pemilihan umum pada 2019. Jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa 70 persen responden sekarang ingin dia mengundurkan diri.

Kantor Johnson meminta maaf kepada ratu setelah diketahui bahwa staf telah berpesta pada 16 April 2021, hingga larut malam di Downing Street pada malam pemakaman Pangeran Philip, pada saat pertemuan di dalam ruangan dilarang.  

Johnson meminta maaf kepada parlemen dan mengakui menghadiri pertemuan "bawa minuman keras Anda sendiri" di kediamannya pada Mei 2020 selama penguncian pertama negara itu. 

Jajak pendapat ComRes menunjukkan bahwa banyak pemilih di seluruh spektrum politik marah atas pengungkapan tersebut, dengan hanya 66 persen dari mereka yang mendukung Partai Konservatif dalam pemilihan 2019 memberikan dukungan mereka kepada partai itu sekarang.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus