Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, TAIPEI – Taiwan curiga militer Cina akan melakukan latihan militer di dekat wilayahnya pada pekan depan dengan dalih kunjungan Wakil Presiden Taiwan William Lai ke Amerika Serikat. Taipei menilai Beijing ingin mengintimidasi pemilih di Taiwan yang akan diselenggarakan pada pemilu tahun depan dan membuat mereka takut berperang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat senior yang mengetahui perencanaan keamanan Taiwan seperti dikutip Reuters pada Jumat, 11 Agustus 2023, mengatakan Cina ingin membangun rasa takut akan perang dan membuat masyarakat Taiwan mendukung pilihan mereka.
Keputusan Lai singgah di Amerika Serikat telah memicu kemarahan Beijing walau Amerika Serikat menggambarkan persinggahan itu sebagai kunjungan biasa dan tidak ada alasan bagi Cina untuk mengambil tindakan "provokatif". Lai merupakan kandidat terdepan dalam pemilihan Presiden Taiwan pada Januari 2024.
Sebuah sumber yang menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah, mengungkap Beijing telah melakukan manuver yang mirip dengan yang pernah dilakukan pada April 2023 untuk mengintimidasi secara militer warga Taiwan yang punya hak pilih serta negara-negara di kawasan.
Latihan militer pada April 2023 lalu, di antaranya termasuk latihan blokade sebagai bentuk kemarahan atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy selama persinggahan Tsai di Los Angeles.
Lai akan berhenti di New York pada Sabtu, 12 Agustus 2023, dalam perjalanannya ke Paraguay. Sedangkan dalam perjalanan pulangnya ke Taiwan, dia akan mampir ke San Francisco pada Rabu 16 Agustus 2023. Dia akan pergi ke Paraguay, yang mempertahankan hubungan formal dengan Taiwan, untuk pelantikan presiden barunya.
Baik Kementerian Pertahanan Cina maupun Kantor Urusan Taiwan belum mau berkomentar perihal ini, meskipun Beijing telah berulang kali mengutuk kunjungan tersebut. Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat mengatakan pada bulan lalu prioritas negaranya adalah menghentikan kunjungan kerja pejabat Taiwan tersebut, namun tidak disebutkan detail cara yang hendak dilakukan untuk menghentikan kunjungan.
Cina sangat tidak menyukai Lai. Kandidat Presiden Taiwan itu menggambarkan dirinya sebagai pekerja praktis untuk kemerdekaan Taiwan. Lai berulang kali mengatakan selama kampanye, dia tidak berusaha mengubah status quo.
Pejabat di Taiwan mengatakan Beijing dapat meningkatkan skala "patroli kesiapan tempur" di dekat Taiwan yang sering dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa bulan terakhir. Caranya dengan mengirim kapal perang dan pesawat ke Taiwan yang mereka klaim sebagai bagian wilayahnya.
Sumber tersebut juga mengatakan latihan tersebut dapat dimulai segera setelah persinggahan Lai di San Francisco dan dapat menjadi bagian dari latihan tahunan yang akan datang oleh Komando Teater Timur Cina. Satuan ini bertanggung jawab atas aktivitas militer di daerah tersebut. Baik Taiwan maupun Amerika Serikat tidak memberikan detail tentang jadwal persinggahan Lai.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.