Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tank Israel menyerbu Rafah dengan brutal dan menghancurkan tanda 'I Love Gaza.' Tentara Israel atau IDF memulai serangan darat yang telah lama terancam ke kota Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini dilakukan setelah Israel menolak perundingan gencatan senjata Hamas. Israel bersikeras terus melanjutkan perang melawan Hamas meskipun ada peringatan bahwa jumlah korban sipil akan meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel menyerbu sektor timur Rafah, sebuah kota yang dipenuhi warga sipil yang mengungsi setelah pemboman semalaman terhadap kota tersebut. Langkah ini dilakukan setelah kabinet perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan suara bulat setuju untuk menyerang Rafah setelah menolak tawaran gencatan senjata Hamas semalam.
Rekaman menunjukkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerbu dengan tank yang dihiasi bendera dan menguasai perbatasan dengan Mesir. Klip lain menunjukkan sebuah tank tanpa ampun melaju di atas monumen bertuliskan 'I Love Gaza' sebelum suara tembakan terdengar.
IDF juga mengatakan pihaknya telah membunuh 20 militan Hamas dan menemukan tiga terowongan “penting” dalam beberapa jam pertama. Serangan Israel ke Rafah diperkirakan akan berlangsung selama enam minggu.
Warga Rafah telah diperintahkan untuk meninggalkan kota yang dilanda perang tersebut untuk menghindari risiko dijadikan “perisai manusia” oleh Hamas. "Seluruh wilayah barat (Rafah) telah menjadi medan operasi sejak kemarin. Pengeboman belum berhenti," ujar Wael Abu Omar, juru bicara Otoritas Penyeberangan Palestina.
Namun invasi Israel ke Rafah ditentang keras oleh para pemimpin dunia termasuk Amerika Serikat. Agresi itu akan berdampak buruk bagi sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi di sana.
Penyerangan ke Rafah telah direncanakan sejak April. Berdasarkan citra satelit pada April menunjukkan Israel mempersiapkan pasukan dan truk militer mereka untuk serangan enam minggu di Rafah. Pasukan ditempatkan di sekitar jalur Gaza. Lebih dari satu juta warga Palestina bersembunyi di Rafah setelah diusir dari rumah mereka selama perang enam bulan.
Sekitar 800 kendaraan terlihat berada di dua pangkalan terpisah di Gaza, menurut citra satelit dari Planet Labs. Sekitar 700 truk berada di gurun Negev di selatan sementara 120 truk bersiap di perbatasan utara Jalur Gaza.