Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Terancam Dikenai Sanksi Soal Mediterania Timur, Turki Siap Negosiasi

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan dirinya siap bernegosiasi perihal penyelesaikan konflik di laut Mediterania Timur.

17 September 2020 | 13.48 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020.[REUTERS]
Perbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020.[REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan dirinya siap bernegosiasi perihal penyelesaian konflik di laut Mediterania Timur. Walau begitu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah begitu saja terkait problemnya dengan Yunani. Sebagaimana diketahui, keduanya berebut klaim atas sumber daya alam gas di Mediterania Timur.

Pernyataan tersebut diucapkan Erdogan ketika melakukan percakapan video conference dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Merkel menghubungi Erdogan sebagai diskusi awal sebelum Pertemuan Uni Eropa di mana akan membahas salah satunya sanksi terkait konflik di Mediterania Timur.

"Konflik yang ada bisa diselesaikan dengan negosiasi. Asal, ada pendekatan yang konstruktif serta menimbang keadilan," ujar pernyataan pers Erdogan sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 17 September 2020.

Erdogan menegaskan bahwa dirinya akan berjuang keras mempertahankan hak-hak Turki di Mediterania imur. Berbagai kebijakan aktif, kata ia, akan diimplementasikan untuk hal tersebut. Itulah kenapa dirinya mengaku tidak akan menyerah begitu saja di dalam proses negosiasi jika terwujud.

Menurut administrasi Erdogan, sejauh ini, Uni Eropa telah bersikap bias terkait isu di Mediterania Timur. Uni Eropa dipandang lebih mendukung Yunani perihal konflik terkait sumber daya alam gas di lautan lepas tersebut.

Dalam penyelesaian konflik di Mediterania Timur, Jerman memegang peran mediator. Hal itu tak lama setelah Yunani maupun Turki sama sama unjuk kemampuan militer di udara maupun di lautan antara Siprus dan Crete. Adapun Turki sudah menghentikan kegiatan eksplorasinya di Mediterania Timur untuk sementara waktu dengan alasan perbaikan kapal.

"Setelah perbaikan usai, kami akan melanjutkan operasi kami di Mediterania Timur dengan penuh keyakinan," ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu

ISTMAN MP | AL JAZEERA

News link:
https://www.aljazeera.com/news/2020/09/turkey-open-mediterranean-sea-talks-determined-erdogan-200916202140839.html

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus