Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Israel mengungkapkan pohon yang rantingnya berduri lalu dirangkai menjadi mahkota duri Yesus Kristus ketika akan disalibkan adalah jenis pohon yang sanggup melawan perubahan iklim ekstrim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pohon yang diberi nama Ziziphus Spina Chirsti adalah sejenis tumbuhan unik yang dapat tetap bertahan hidup meski diterpa cuaca buruk.
Baca: Perubahan Iklim Picu Kepunahan Spesies Bumi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tengah terik matahari menerpa lereng tandus di sekitar Yerusalam, pohon itu tidak terpengaruh dan justru berbuah banyak dan daunnya berwarna hijau. Pohon ini juga menyediakan makanan untuk lebah dan serangga.
Shabtai Cohen dari Pusat Penelitian Pertanian Vulkanik Israel yang meneliti perubahan iklim di perbukitan Yerusalem mempelajari tentang pohon Ziziphus Spina-Christi atau umumnya dikenal sebagai Thorn Jujube memiliki sifat tahan banting terhadap peningkatan suhu dan kegersangan.
Baca: Begini Pentingnya Basis Ilmiah dalam Agenda Perubahan Iklim
Cohen dan peneliti lain dari Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Pertanian dan para peneliti di Universitas Ibrani Israel percaya Thorn Jujube memiliki daya serap tinggi terhadap air dari bawah tanah. Selain itu pohon ini mempertahankan kemampuannya untuk berfotosintesis saat suhu tinggi dan radiasi matahari.
"Ini adalah salah satu dari beberapa spesies yang dapat kita tanam di lereng-lereng tandus," kata Cohen seperti dilansir Reuters, Jumat, 30 Maret 2018.
Baca: Perubahan Iklim Bikin Oksigen di Laut Turun: Ini Dampak Seriusnya
Menurut Cohen, dirinya akan mempelajari struktur dan sifat pohon itu untuk membantu pembiakan jenis serupa di masa depan. Para peneliti dan tentunya Cohen, berharap pohon yang rantingnya dipakai jadi mahkota Yesus Kristus, dapat membantu mendukung kehidupan di daerah yang terancam oleh perubahan iklim ekstrim.
REUTERS | HUFFINGTON POST|HINDUSTAN TIMES