Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Target Ridwan Kamil-Suswono Menanam 3 Juta Pohon di Jakarta, Walhi: Mau Tanam di Mana?

Dalam acara debat pertama kemarin, Suswono kembali menyampaikan program penanaman tiga juta pohon di Jakarta.

7 Oktober 2024 | 18.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritik program pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, yang akan menanam tiga juta pohon jika menang dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Nasional, Uli Arta Siagian, mengatakan program itu belum jelas dan berpotensi hanya seremonial saja. "Khawatirnya seremonial saja kalau tidak diikuti dengan model pemeliharaan seperti apa? Model monitoringnya seperti apa?" kata Uli saat ditemui di sebuah kafe di Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, program penanaman pohon perlu pengawasan dan pemeliharaan keberlanjutan sejak bibit sampai tumbuh besar. Kemudian harus ada rencana pohon apa saja yang akan ditanam.

Selain itu, rencana penanaman tiga juta pohon masih belum jelas, seperti jenis pohon dan manfaat kegunaannya. Selain fungsi ekologis, bisa dipertimbangan juga terhadap nilai ekonomisnya bagi masyarakat.

Tetapi, Uli Arta juga tidak optimistis program ini benar dijalankan, karena Jakarta sudah sangat minim ruang terbuka hijau. "Mau menanam tiga juta pohon itu wilayahnya di mana? Karena ruang terbuka publik saja masih sangat sulit ditemukan di Jakarta," ucapnya.

Dalam acara debat pertama kemarin, Suswono kembali menyampaikan program penanaman tiga juta pohon. Cara itu juga sebagai upaya menyerap karbondioksida yang berpartisipasi pada polusi udara Jakarta.

Apalagi, Jakarta saat ini dianggap telah menjadi kota global. "Karena Jakarta saat ini adalah terpolusi nomor tiga di dunia," tutur Suswono saat acara debat kemarin.

Pernyataan itu disampaikan ketika Suswono menjawab pertanyaan mengenai kualitas udara Jakarta yang buruk di dunia dengan rata-rata air quality index 120 hingga 170, yang termasuk kategori tidak sehat. Namun, saat ini Jakarta sedang bertransformasi menjadi kota global seiring dengan perubahan status bukan lagi sebagai ibu kota negara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus