Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Unjuk Rasa Antikorupsi, Pemimpin Oposisi Rusia Kena Tahanan Rumah

Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dijatuhi hukuman tahanan rumah 30 hari setelah memimpin unjuk rasa antikorupsi bersama ribuan orang di Rusia.

13 Juni 2017 | 14.24 WIB

Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia di Moskow, Rusia, 12 Juni 2017. REUTERS/Sergei Karpukhin
Perbesar
Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia di Moskow, Rusia, 12 Juni 2017. REUTERS/Sergei Karpukhin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Moscow -Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dijatuhi hukuman tahanan rumah 30 hari setelah memimpin unjuk rasa antikorupsi bersama ribuan orang di Moscow dan beberapa kota di Rusia pada hari Senin, 12 Juni 2017.

Pengadilan yang digelar di Moscow pada Senin malam memutuskan Navalny melanggar undang-undang tentang melakukan unjuk rasa.

Baca: Jurnalis Senior Pengkritik Putin Meninggal Akibat Diserang  

"Pengadilan Moscow, dilakukan Senin malam, memutuskan Navalny usia 41 tahun bersalah mengggerakan unjuk rasa tak sah dan menghukumnya sebulan dalam tahanan," cuit Kira Yarmysh, juru bicara Navalyn di akun Twitternya seperti dikutip dari Channel News Asia.

Unjuk rasa antikorupsi yang berlangsung di hampir seluruh Rusia merupakan yang kedua kali sejak Maret lalu. Navalny menyerukan unjuk rasa untuk mengkritik korupsi yang makin parah di pemerintahan Vladimir Putin.

Baca: 17 Tahun Berkuasa,Putin Disinyalir Punya Simpanan Rp 2.673 T

Navalny merupakan musuh bebuyutan Putin. Ia telah mengumumkan niatnya untuk maju dalam pemilihan presiden Rusia tahun 2018.

Selain menghukum Navalny, polisi juga menangkap sekitar 1.500 pengunjuk rasa antikorupsi di Rusia. Sekitar 600 orang di antaranya ditangkap saat berunjuk rasa di Saint Petersburg.

Penangkapan terhadap mereka yang ikut unjuk rasa antikorupsi juga dilakukan di Vladivostock, Kaliningrad, Norilsk, dan Sochi.

Baca: Putin, Trump, dan Duterte, Manusia Paling Berkuasa di Dunia 2016

Mereka yang unjuk rasa di Rusia meneriakan yel-yel "Memalukan", "Putin Pencuri", "Bebaskan Navalny", dan "Rusia tanpa Putin".

Unjuk rasa besar-besaran  antikorupsi bertepatan dengan hari libur untuk memperingati Russia Day. Saat itu, Presiden Vladimir Putin dikabarkan menyerahkan penghargaan dan menggelar resepsi di Kremlin.

BBC | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus