Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ursula von der Leyen pada Kamis, 18 Juli 2024, kembali terpilih sebagai Presiden Komisi Eropa untuk periode kedua dengan masa jabatan lima tahun. Dia berjanji akan menciptakan sebuah benua yang puya pertahanan kuat dan membantu Eropa ke menuju ke era ramah lingkungan sekaligus mengurangi beban terhadap industri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Von der Leyen dipilih oleh parlemen Eropa yang diharapkan bisa bersama-sama membantu mewujudkan Uni Eropa yang kuat. Sebanyak 401 suara mendukung von der Leyen dan 284 suara menolaknya dari total 720 anggota parlemen Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidato yang disampaikan di hadapan anggota parlemen Eropa di Strasbourg pada Kamis pagi, 18 Juli 2024, von der Leyen memaparkan dalam masa jabatan kedua ini, pihaknya akan fokus meningkatkan kemakmuran dan keamanan yang dipicu oleh perang Ukraina, kompetisi ekonomi global serta perubahan iklim.
“Dalam lima tahun ke depan, posisi Eropa akan ditentukan. Akan diputuskan apakah kami telah membantuk masa depan kita atau membiarkannya dibentuk oleh kejadian atau orang lain,” kata von der Leyen.
Dia menekankan perlunya untuk tidak mundur dari transformasi menciptakan kesepakatan ekonomi yang ramah lingkungan, hingga memerangi perubahan iklim, di mana hal ini juga menjadi visi misi anggota parlemen Eropa dari Partai Hijau yang bergabung dengan sayap tengah-kanan, tengah-kiri dan kelompok liberal yang juga mendukung von der Leyen.
Selain itu, von der Leyen juga berkomit mendukung Ukraina selama perang Ukraina masih berkecamuk. Dia beralasan kebebasan Eropa dipertaruhkan dalam hal ini sehingga Uni Eropa harus berinvestasi lebih banyak dalam bidang pertahanan. Von der Leyen adalah mantan menteri pertahanan Jerman. Dia berjanji akan membentuk sebuah pakta serikat pertahanan Eropa yang proyeknya diantaranya pertahanan siber. Rencana von der Leyen itu dicibir Rusia dengan menyebutnya sebagai sikap militerisasi dan konvrontasi.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Uni Eropa Adopsi Rencana Bantuan Rp2 Triliun untuk Otoritas Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini