Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jurnalis Israel bernama Gil Tamari menyelinap masuk ke kota Mekah, Arab Saudi. Ia menyiarkan liputan dari Mekah dan menentang larangan masuk non-Muslim ke kota paling suci bagi umat Islam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stasiun TV Channel 13 Israel menayangkan laporan Gil Tamari berada di samping pengemudi yang wajahnya disamarkan, di sekitar kota Mekah. Dengan mobil yang melaju, dia menunjukkan pemandangan dan landmark di sepanjang jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mobil yang dikendarai Gil Tamari melaju melewati Gerbang Mekah yang melengkung, yang menandai pintu masuk ke kota dan titik di mana non-Muslim dilarang masuk. Ia melewati Masjidil Haram, situs terpenting dalam Islam.
Dia juga mengambil foto selfie di bukit Arafah di pinggiran Mekah tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya. Arafah adalah lokasi tempat berkumpulnya umat Islam selama ziarah haji tahunan.
Ada larangan total bagi non-Muslim memasuki Mekah dan sebagian kota suci Madinah. Bila mencoba masuk mereka terancam dihukum, didenda atau deportasi.
Tamari termasuk di antara tiga wartawan Israel yang diizinkan masuk ke Arab Saudi untuk meliput konferensi regional pekan lalu. Konferensi itu dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden.
Masuknya Gil Tamari ke Mekah menuai kecaman dari umat Muslim. Tagar "Yahudi di Haram" bergaung di sejumlah media sosial. “Orang-orang mulia Mekah dan ulama besar seperti Dr Musa al-Sharif berada di penjara Saudi, tetapi seorang Yahudi Zionis berkeliaran di Mekah,” ujar seorang pengguna Twitter.
Blogger Arab Saudi Mohammed Saud, yang telah mengunjungi Israel dan mendukung normalisasi antara Tel Aviv dan negara-negara Arab juga mengkritik liputan Gil Tamari. “Teman-teman terkasih di Israel, salah satu reporter Anda memasuki kota suci Muslim Mekah dan merekam tanpa rasa malu,” kata Saud dalam video berbahasa Ibrani yang fasih.
“Itu seperti saya memasuki sinagoga dan membaca Taurat. Channel 13, anda memalukan. Semestinya anda malu tidak menghormati Islam seperti itu.”
Beberapa orang Israel juga mengkritik Tamari. Mereka menggambarkannya sebagai menjijikkan dan meminta Israel untuk menyerahkannya kepada pihak berwenang Arab Saudi.
Channel 13 telah meminta maaf atas Gil Tamar. “Kunjungan editor berita dunia kami Gil Tamari ke Mekah adalah pencapaian jurnalistik yang penting, yang tidak dimaksudkan untuk menyinggung umat Islam,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami mohon maaf jika ada yang tersinggung. Untuk memperjelas, rasa ingin tahu jurnalistik adalah jiwa dari profesi jurnalis. Prinsip-prinsip jurnalisme berakar dalam menjangkau lokasi mana pun dan mendokumentasikan peristiwa secara langsung."
Pada Selasa lalu, Gil Tamari telah meminta maaf di media sosial. Dia menyatakan bahwa tujuan dari video tersebut adalah untuk menunjukkan pentingnya Mekah dan keindahannya. “Keingintahuan adalah jantung dan pusat jurnalisme. Jenis pertemuan jurnalistik tangan pertama inilah yang membedakan jurnalisme yang baik dari jurnalisme yang hebat,” katanya membela diri.
Baca: Warga Palestina Pertanyakan Keputusan Arab Saudi Buka Rute Penerbangan untuk Israel
MIDDLE EAST | TIMES OF ISRAEL