Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WN Australia Takjub Lihat Tenun dan Cicipi Kuliner Sulawesi Utara

Warga Australia takjub melihat tenun khas Manado dan mencicipi kuliner Sulawesi Utara di KBRI Canberra dalam acara Indonesian Cultural Circle 2019.

20 Oktober 2019 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Model dari International Club of Canberra menampilkan tenun Sulawesi Utara dalam fashion show Indonesian Cultural Circle (ICC) 2019 bertajuk "The Magnificence of North Sulawesi" yang digelar KBRI Canberra dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Wisma Indonesia, Canberra, Australia, 18 Oktober 2019.[KBRI Canberra]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Australia takjub melihat tenun khas Manado dan mencicipi kuliner Sulawesi Utara di KBRI Canberra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesian Cultural Circle (ICC) ketiga di tahun 2019 bertajuk "The Magnificence of North Sulawesi" diadakan di Wisma Indonesia, Canberra, untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada peserta mengenai situs pariwisata dan budaya Povinsi Sulawesi Utara dari daerah Bitung, Pulau Sangihe, Bunaken, Minahasa hingga Manado.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara yang diselenggarakan pada Jumat oleh KBRI Canberra bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena kali ini dihadiri anggota International Club of Canberra yang menampilkan fashion show baju adat khas Sulawesi Utara berupa tenun asli Minahasa dan Manado.

Menurut rilis KBRI Canberra kepada Tempo, 20 Oktober 2019, acara dibuka dengan sambutan pembukaan Caecilia Legowo, Ketua DWP KBRI Canberra, dengan sapaan khas Sulawesi Utara yaitu "Tabea!" yang berarti "salam".

Duta Besar negara sahabat, profesional, dosen, diplomat, dan Friends of Indonesia di Canberra juga antusias melihat pesona alam Sulawesi Utara yang ditampilkan.

Para hadirin terpukau setelah disuguhkan dengan foto serta video yang memperlihatkan keindahan alam, ragam kuliner dan keunikan budaya dari Sulawesi Utara yakni pesona Bitung, Gorontalo, Minahasa dan Manado.

Caecilia Legowo, Ketua DWP KBRI Canberra, dengan sapaan khas Sulawesi Utara yaitu "Tabea!" yang berarti "salam", membuka Indonesian Cultural Circle (ICC) 2019 bertajuk "The Magnificence of North Sulawesi" yang digelar KBRI Canberra dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Wisma Indonesia, Canberra, Australia, 18 Oktober 2019.[KBRI Canberra]

Baju adat khas Manado dan Minahasa dipamerkan dalam fashion show oleh anggota masyarakat Indonesia di Canberra, dengan model Meita Gosal, Hanny Christy, dan Lisa Liu. Busana khas berupa gaun yang didominasi dengan warna hitam serta corak khas Sulawesi Utara, serta kebaya putih dan aksesoris berbalut kain bercorak flora, seketika menjadi pusat perhatian seluruh tamu undangan.

Sebagai penutup, sajian khas Sulawesi Utara yakni bubur manado (tinutuan), Sambal Roa, ikan bakar dabu dabu, ikan asin jambrong, serta berbagai kue khas seperti Klapertaart dan Panada disajikan kepada para peserta. Sajian cita rasa kuliner tersebut semakin membuat nuansa Sulawesi Utara melekat kuat di benak para peserta.

Salah seorang peserta WN Australia, Eileen Kirkland, mengaku Tinutuan dan ikan bakar Dabu-Dabu yang dicicipinya membuatnya ketagihan, meski dia mengaku kepedasan. "Saya ingin bertanya resep Tinutuan ini ke koki yang memasak, untuk bekal kuliner keluarga saya nanti saat natal," tutur WN Australia, yang mengaku sampai menambah porsi hidangan khas Sulawesi Utara tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus