Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Gempa M5,9 Guncang Samudera Hindia, Tidak Berpoteni Tsunami

BMKG menyatakan, gempa tektonik mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Simeulue, Aceh, Selasa, 8 April 2025 pukul 02.48.52 WIB.

8 April 2025 | 06.33 WIB

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Simeulue, Aceh, Selasa, 8 April 2025 pukul 02.48.52 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,03° LU ; 96,71° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 62 Km arah Tenggara Sinabang, Aceh, pada kedalaman 30 km.
 
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis Selasa, 8 April 2025, mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
 
BMKG menyatakan, gempa ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas III-IV MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan akan truk berlalu. Di Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Singkil, Kabupaten Nias Utara, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI. Sedangkan di Kabupaten Karo dan Aceh Barat Daya dirasakan dengan skala II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). BMKG menghimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus