Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, 3 Mei 2024, yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada pukul 04.00 WITA. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Kelurahan Lewaja, dan Galonta di Kecamatan Enrekang. Desa Lebang, Pinang, Taulan, dan Pundilemo di Kecamatan Cendana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir dan longsor berdampak terhadap 124 kepala keluarga. Kerugian material 1 unit sarana pendidikan terdampak 6 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah terendam, 26,6 hektare lahan pertanian terdampak, dan 49 ekor ternak. "Informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Enrekang, Minggu (5/5) sebagian besar wilayah terkena banjir sudah surut," kata Muhari dikutip dari siaran persnya, Senin, 6 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Muhari, jalan yang sudah bisa dilalui pasca longsor masih ada potensi terjadinya longsor susulan. Terdapat dua Dusun terisolir yaitu Dusun Batu Ciak dan Dusun Palembongan di Desa Bungin Kecamatan Bungin. Saat ini jalan masuk tidak bisa dikses karena sulitnya medan. Alat berat tidak bisa masuk. "Aliran listrik dan jaringan mati, alat perhubungan yang digunakan saat ini menggunakan jalur komunikasi HT milik Orari (Core)," kata Muhari.
Bupati Kabupaten Enrekang menetapkan Status Tanggap Darurat bencana Banjir selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3 - 17 Mei 2024.