Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Ganjar Minta Warga Sekitar Gunung Merapi Siaga, Erupsi Kecil Terus Terjadi

Ganjar menyebut erupsi kecil dan guguran lava Gunung Merapi hingga kini terus terjadi.

6 Desember 2021 | 17.12 WIB

Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 1 November 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (1/11) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 22-214 detik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 1 November 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (1/11) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 22-214 detik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga di sekitar Gunung Merapi untuk siaga. Menurut dia, selama setahun terakhir aktivitas vulkanologi gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu belum stabil.

Ganjar menyebut erupsi kecil dan guguran lava hingga kini terus terjadi. "Sabtu lalu Saya sudah mendapat laporan dari BPPTKG, dilaporkan bahwa erupsi yang terjadi sejak 4 Januari lalu sampai sekarang masih berlangsung," ujarnya, Senin, 6 Desember 2021.
Menurutnya, berdasarkan pantauan, aktivitas di Merapi itu berupa pembentukan kubah lava serta guguran awan panas yang dipicu tekanan magma dari dalam Merapi. Dia meminta warga sekitar siaga jika sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar.
 
Dia mengatakan, perkiraan dampak yang ditimbulkan jika terjadi erupsi mengarah ke selatan dan barat daya. "Kami perhitungkan guguran bisa mencapai 3 sampai 5 kilometer," ujarnya.
 
Ketika terjadi peningkatan aktivitas di Merapi dia memerintahkan segera dilakukan evakuasi warga. "Peluit langsung ditiup dan informasi diberikan agar mereka semua segera mengungsi," katanya. "Jangan ambil risiko. Kami belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru."
 
Penambang pasir di lereng Merapi juga diminta menghentikan aktivitas sementara. Pasalnya, memasuki puncak musim penghujan bisa memicu luapan lahar dingin. "Mulai hari ini saya peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal," ujarnya.

Baca:
Lagi, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas hingga 3 Kilometer

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus