Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hujan Ekstrem Sebabkan Banjir dan Tanah Longsor di Yogyakarta, Ini Data BMKG dan BNPB

Warga dan pemudik Lebaran di wilayah DI Yogyakarta untuk tetap waspada karena masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi hari ini.

30 Maret 2025 | 08.24 WIB

Banjir di wilayah Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 28 Maret 2025. Antara/ Hery Sidik
Perbesar
Banjir di wilayah Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 28 Maret 2025. Antara/ Hery Sidik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat intensitas hujan yang mengguyur wilayah DI Yogyakarta sepanjang Jumat-Sabtu, 28-29 Maret 2025, tergolong ekstrem. Hujan itu terutama yang tercurah di daerah Sleman karena dicatat Stasiun Geofisika setempat, yang berlokasi di Jalan Kabupaten, mencapai 180,6 milimeter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BMKG menggolongkan curah hujan yang turun lebih dari 150 mm sebagai hujan ekstrem. Adapun hujan yang terjadi di Yogyakarta pada hari itu berlangsung sepanjang sore hingga dinihari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Data pengukuran oleh BMKG di Bandara Adi Sutjipto menunjukkan hujan pada waktu yang sama mencapai 146,7 mm. Di Stasiun Klimatologi DI Yogyakarta yang ada di Jalan Wates, Sleman, mencatatnya sebesar 145,2 mm. Hujan antara 100-150 mm digolongkan sebagai hujan sangat lebat.

Sedangkan Stasiun Meteorologi Yogyakarta yang ada di Bandara Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, mencatatnya 63,6 mm (hujan lebat).

Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin membagikan informasi penyebab hujan intensitas tinggi tersebut. Menurutnya, pada Jumat malam lalu, hujan deras cukup luas di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta dan disampaikan adanya potensi awet hingga keesokan paginya.

Penyebabnya, kata Erma, karena terjadi pembentukan bibit badai vorteks di laut selatan Jawa tengah yang bisa diamati lewat klaster awan berpola seperti tapal kuda. Selain itu juga terjadi penguatan bibit siklon tropis 28S di selatan NTT yang pada malam itu juga disebutkannya telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Dianne.

Sebaran Dampak Banjir dan Tanah Longsor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mendata dampak hujan persisten di wilayah DI Yogyakarta pada Jumat hingga Sabtu dinihari lalu tersebar di ratusan titik. Dampak berupa banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang dan bangunan yang rusak.

Menurut data BNPB, Kabupaten Bantul adalah yang paling parah. Di wilayah ini terdapat banjir dan luapan sungai di 25 titik dan tanah longsor di 10 titik. Sebanyak 5 unit rumah warga rusak, 69 unit rumah terendam, dan 2 unit fasilitas pemerintahan turut tergenang.

Di wilayah Kabupaten Gunung Kidul ada 18 titik banjir dan 2 titik tanah longsor. Disampaikan bahwa BPBD Kabupaten Gunung Kidul berhasil mengevakuasi 15 warga yang terjebak banjir ke tempat lebih aman. Sedikitnya sebanyak 71 rumah warga terendam serta beberapa akses jalan terganggu dan 2 unit talud alami kerusakan. 

Batu berdiameter sekitar 1,2 meter longsor dan menghantam rumah warga di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, saat terjadi hujan deras yang memicu banjir dan longsor pada Jumat 28 Maret 2025 Dok. BPBD Sleman

Untuk wilayah Kabupaten Kulon Progo tercatat banjir di 4 titik, pohon tumbang di 3 titik, dan tanah longsor di 3 titik. Pada wilayah ini pula dilaporkan ada 2 warga yang mengalami luka-luka akibat tanah longsor, 2 unit rumah tergenang dan 5 akses jalan terdampak.

Kota Yogyakarta tidak luput dilanda kejadian bencana karena ada sedikitnya 2 titik kejadian tanah longsor yang membuat akses jalan terganggu. 

BNPB mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah dan juga masyarakat di wilayah DI Yogyakarta untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan karena masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada hari ini, Minggu,30 Maret 2025. Kewaspadaan juga ditujukan kepada para pemudik lebaran. 

 


 

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus