Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin melakukan reforestasi di lahan seluas 12,7 juta hektare. Pernyataan itu dia sampaikan ketika memberi sambutan di Paviliun Indonesia dalam acara Conference of the Parties 29 (COP29) di Baku, Azerbaijan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Presiden Prabowo pada prinsipnya telah menyetujui program reboisasi besar-besaran di lahan seluas 12,7 juta hektare ini dengan cara yang memanfaatkan keanekaragaman hayati,” katanya saat memberi sambutan, Senin, 11 November 2024, dipantau dari YouTube COP UNFCCC - Indonesia Pavilion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan reboisasi secara masif tersebut akan dilakukan di sejumlah lahan perhutanan yang mengalami degradasi parah. Lahan yang disasar di antaranya yang gundul akibat kebakaran hutan, seperti yang terjadi pada era 1982 dan 1997.
Hashim mengatakan, program ini rencana pendanaannya tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah akan mengandalkan pendanaan dari pihak lain, karena pertimbangan dana APBN yang terbatas.
“Kami akan mengundang pihak-pihak yang berkepentingan dan di sini saya akan menyebutkan salah satunya, pihak yang sudah tertarik adalah Bezos Earth Fund,” kata Ketua Delegasi Indonesia tersebut.
Dia menyampaikan akan menyambut berbagai pihak lain, termasuk dari asing, yang ingin terlibat dalam upaya reforestasi ini, mengingat persoalan hutan yang gundul ini juga menjadi masalah global dan menyebabkan pemanasan global.
Salah satu konsep yang akan diterapkan adalah seperti pada wilayah Samboja Lestari di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lahan seluas 1.800 hektare itu diklaim sudah kembali menghijau dalam waktu 20 tahun terakhir. “Saya akan menyambut para pengamat dari berbagai negara untuk datang dan mengunjungi program ini,” tuturnya.