Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi gelombang tinggi untuk tiga hari ke depan. Peringatan tersebut berlaku mulai 24 hingga 27 Februari 2025. “Peringatan dini potensi gelombang setinggi 1,25 meter sampai 4 meter,” tulis BMKG melalui Instagram resmi @infobmkg, Senin, 24 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMKG menyatakan, gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Selat Malaka bagian utara, Selat Karimata bagian utara, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gelombang yang sama juga berpotensi terjadi di laut Sulawesi bagian barat, laut Sulawesi bagian utara, laut Sulawesi bagian tengah, laut Sulawesi bagian timur, laut Jawa bagian timur, laut Banda, Samudra Pasifik utara Papua, dan Laut Arafuru.
Sedangkan gelombang 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, laut Natuna utara, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya.
Gelombang tinggi tersebut berisiko terhadap pelayaran, seperti kapal nelayan saat kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter, kapal tongkang ketika kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, kapal feri saat kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter.
Berdasarkan analisa BMKG, gelombang tinggi dipengaruhi oleh Bibit sikion 99S yang berada di 15 derajat Lintang Selatan, 112,3 derajat Bujur Timur di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah. Keberadaan bibit siklon memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 8-25 knot. Di wlayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya barat laut dengan kecepatan angin berisar 625 knot. “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, laut Sulawesi bagian barat, dan Laut Arafuru bagian tengah,” tulis BMKG.
Pilihan Editor: BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Besar Jakarta Hujan Sejak Siang