Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hujan Intensitas Tinggi di Sumatera Barat, Banjir Terjang 1000 Keluarga di Pesisir Selatan

Hujan intensitas tinggi juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar hingga menerbitkan kewaspadaan banjir lahar dingin Gunung Marapi.

7 Januari 2025 | 18.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Banjir yang merendam Jalan Lintas Sumatera Barat-Bengkulu dan sekitarnya di Kecamatan Kotor XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Januari 2025. BPBD Sumbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Senin siang hingga Selasa dinihari, 6-7 Januari 2025, menyebabkan banjir luas di wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Sebanyak 889 rumah atau 1.089 kepala keluarga (KK) terdampak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hingga saat ini, pendataan masih dilakukan di sejumlah nagari seperti Barung-Barung Balantai, Duku, dan Duku Utara,” ujar juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab, pada Selasa siang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia melanjutkan, meski tidak ada korban jiwa, banjir sempat melumpuhkan Jalur Lintas Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat dan Bengkulu. "Petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri terus membersihkan material berupa batu, pasir, dan batang pohon yang terbawa arus dan mengganggu sejumlah ruas jalan, " katanya. 

Selain itu, warga yang terdampak bersama petugas mulai membersihkan rumah-rumah dari tumpukan material banjir. BPBD juga tengah mendata kerugian, termasuk kerusakan pada areal pertanian yang berpotensi menyebabkannya gagal panen.

Hujan intensitas tinggi juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar. BPBD bersama BMKG telah mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai berhulu di Gunung Marapi, untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kami khawatir curah hujan tinggi dapat meningkatkan debit air sungai, sehingga memicu banjir lahar dingin seperti yang pernah terjadi pada Mei 2024,” kata Ilham merujuk peristiwa yang menewaskan 67 orang itu.

Dia menambahkan, "upaya penanganan dan antisipasi terus dilakukan agar resiko kerusakan dan korban dapat diminimalkan." 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus