Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur DKI Jakarta pada hari ini, Sabtu, 2 Maret 2024. Hujan ringan pada perkiraan cuaca Jakarta tersebut berpotensi terjadi di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Merujuk data prakiraan cuaca BMKG, hujan ringan diperkirakan akan membasahi wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada pagi ini. Cuaca di kota dan kabupaten administrasi tersebut akan berawan dan cerah berawan pada siang hingga malam nanti. Sementara itu, hujan ringan diperkirakan juga mengguyur Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hari. Pagi dan malam di kedua wilayah tersebut akan berawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sedangkan cuaca di Jakarta Barat diprediksi berawan dan cerah berawan pada pagi, siang, dan malam. Begitu pula wilayah Jakarta Pusat.
BMKG memperkirakan suhu di keseluruhan wilayah DKI Jakarta berkisar antara 24-31 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan sekitar 75-100 persen.
Berbeda dengan perkiraan Sabtu, cuaca DKI Jakarta pada Ahad, 3 Maret 2024, secara umum berpotensi berawan, hujan ringan, hingga hujan petir. Lewat kanal cuaca mereka, BMKG menyebarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu pada dinihari nanti.
BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur DKI Jakarta pada Ahad pagi. Hujan petir juga diprediksi terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang harinya.
Potensi Hujan Ekstrem dan Banjir Jakarta
Kemarin, Jumat, 1 Maret 2024, BMKG memperingatkan ihwal potensi terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir di DKI Jakarta akibat hujan ekstrem dalam sepekan ke depan, atau sampai dengan 8 Maret nanti.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa kondisi cuaca yang bakal melanda Ibu Kota tersebut dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat. BMKG juga mengidentifikasi adanya peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata, yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.
Pada sisi lain, menurut dia, BMKG juga menemukan adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang akan masuk wilayah Indonesia dari bagian barat kemudian bergerak ke timur. "Jadi memicu peningkatan potensi dampak bencana di Jakarta dan daerah sekitarnya," kata Guswanto seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 1 Maret 2024. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejumlah kawasan tergenang banjir setinggi 10-120 centimeter di Ibu Kota, terutama Jakarta Utara. Curah hujan pada periode 24-29 Februari lalu meningkat menjadi 157,3 milimeter per hari atau tergolong hujan ekstrem.
Foto 
