Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bey Triadi Machmudin, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat mengemukakan lautan sampah di daerah aliran sungai (DAS) atau Sungai Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, karena volume sampah dan sedimentasi sungai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lautan sampah yang menyerupai pulau di DAS Citarum yang baru-baru ini menjadi viral terjadi karena badan sungai tertutup oleh sampah selama beberapa waktu, dan kondisinya semakin memburuk pada akhir pekan lalu. Hal ini diperparah oleh kebiasaan warga di sekitar DAS Citarum yang masih membuang sampah ke sungai, menurut Bey Triadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang ini kan karena airnya turun, dan adanya sedimen dan terutama juga sampah ini kan kembali kepada kedisiplinan warga. Jadi kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya, dan ya ini akibatnya," kata Bey Machmudin saat meninjau lokasi lautan sampah di kawasan Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Bandung Barat, Rabu, 12 Juni 2024, dikutip dari Antaranews.
Sungai Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia, yang melintasi beberapa wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Bandung. Dikenal sebagai "Sumber Kehidupan" bagi masyarakat sekitarnya, sungai ini memainkan peran penting dalam ekosistem, perekonomian, dan kehidupan sehari-hari penduduk setempat, seperti yang dilansir dari Jurnal Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan.
1. Karakteristik Sungai Citarum
Sungai Citarum memiliki panjang sekitar 270 kilometer dan menjadi salah satu sumber air utama bagi wilayah sekitarnya. Air dari sungai ini dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pertanian, pasokan air bersih, dan pembangkit listrik. Namun, popularitas sungai ini juga beriringan dengan masalah pencemaran lingkungan yang serius, terutama karena limbah industri dan domestik.
2. Peran Ekologis
Secara ekologis, Sungai Citarum mendukung keanekaragaman hayati di sekitarnya. Sungai ini menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan dan tanaman air yang mendukung kesuburan tanah dan ekosistem sungai. Namun, pencemaran yang berlebihan telah mengancam keberlangsungan lingkungan sungai, mengganggu keseimbangan ekosistemnya.
3. Fungsi bagi Kota Bandung
a. Pasokan Air Bersih: Salah satu fungsi utama Sungai Citarum bagi Kota Bandung adalah sebagai sumber pasokan air bersih. Air dari sungai ini diolah dan didistribusikan kepada penduduk sebagai air minum, kebutuhan rumah tangga, dan industri.
b. Irigrasi Pertanian: Sungai Citarum juga memainkan peran penting dalam sektor pertanian. Air dari sungai ini digunakan untuk irigasi lahan pertanian di sekitarnya, yang mendukung produksi pangan dan keberlangsungan mata pencaharian petani.
c. Pembangkit Listrik: Potensi energi air dari Sungai Citarum dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, yang menyediakan sumber energi penting bagi Kota Bandung dan wilayah sekitarnya.
d. Rekreasi dan Pariwisata: Meskipun terganggu oleh masalah pencemaran, Sungai Citarum memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi rekreasi dan pariwisata. Dengan pemulihan ekosistem yang tepat, sungai ini dapat menarik wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan aktivitas rekreasi seperti arung jeram dan memancing.
4. Tantangan dan Upaya Pemulihan
Meskipun memiliki banyak manfaat, Sungai Citarum menghadapi tantangan serius akibat pencemaran lingkungan. Limbah industri, domestik, dan pertanian telah mengancam kualitas air dan keberlanjutannya sebagai sumber kehidupan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan berbagai pihak terkait telah melakukan upaya-upaya pemulihan, seperti program pembersihan sungai, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan penegakan regulasi lingkungan.
Sungai Citarum adalah aset berharga bagi Kota Bandung dan wilayah sekitarnya. Dengan manfaatnya sebagai sumber air bersih, irigasi pertanian, pembangkit listrik, dan potensi pariwisata, penting bagi semua pihak untuk berkomitmen pada pelestarian dan pemulihan sungai ini.