TEMPO.CO, Semarang - Hamparan sampah hampir memenuhi muara kanal banjir timur Kota Semarang tak jauh dari Kampung Tambakrejo Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara. Seperti terlihat Rabu 2 Maret 2022, pemandangan sampah tersebut membentuk pulau seluas kira-kira lapangan sepak bola.
Lokasinya berada di pertemuan aliran sungai atau kanal dengan bibir pantai. Sampah didominasi plastik kemasan sekali pakai. Selain itu juga ada pakaian, sandal, styrofoam, kasur, popok, dan lainnya. Mereka berasal dari aliran sungai serta seretan ombak dari lautan ke pesisir.
Warga sekitar mengatakan sampah-sampah tersebut telah lama ada dan terus bertambah. Sebagian hanyut ke laut tapi saat musim ombak kembali terbawa ke tepian. "Ini sampah dari kota terbawa sungai ke laut," ujar warga Tambakrejo, Masrohan, 38 tahun.
Tumpukan sampah disebutnya berdampak kepada pekerjaannya memancing ikan dan mencari kerang. Kailnya lebih sering mendapat sampah dibanding ikan. "Seringnya dapat popok," katanya sambil menambahkan, "Dulu mancing seharian dapat sepuluh ekor ikan gampang, besar-besar. Sekarang dapat satu sudah untung."
Selain ekonomi, Wahana Lingkungan Hidup Jawa Tengah menyebut sampah-sampah tersebut juga berpotensi menyebabkan dampak kesehatan bagi masyarakat. Pasalnya biota laut yang ditangkap nelayan dari sekitar tumpukan sampah kemungkinan telah tercemar.
Salah satu kandungan yang mungkin mencemari hasil tangkapan di sekitar tumpukan sampah adalah
mikroplastik. "Mikroplastik dimakan ikan kemudian ikannya dikonsumsi," kata Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng, Iqbal Alma.