Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Badan Geologi Naikkan Status Gunung Lewotobi Laki-Laki ke Level Awas

Badan Geologi menaikkan level aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki menyusul peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir.

21 Maret 2025 | 06.06 WIB

Kolom asap yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Lewolaga di Titehena,  Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 12 November 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Kolom asap yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Lewolaga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 12 November 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada 20 Maret 2025. Langkah ini diambil menyusul peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitasnya dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam pemantauan yang dilakukan pada periode 13 hingga 20 Maret 2025, terlihat kolom erupsi setinggi 1.000 hingga 2.500 meter dari puncak. Asap kawah utama berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tipis hingga tebal. Suara ledakan keras dari erupsi bahkan terdengar hingga Larantuka dan Maumere pada 20 Maret pukul 22.56 WITA.

Selain itu, tercatat adanya peningkatan signifikan pada aktivitas seismik gunung. Selama periode pemantauan, terjadi 55 kali gempa letusan, 176 kali gempa hembusan, 67 kali gempa harmonik, dan 83 kali gempa vulkanik dalam. Terdapat pula micro tremor dengan amplitudo dominan 3,7 mm pada 19 Maret 2025, yang mengindikasikan migrasi magma menuju permukaan.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 7 hingga 8 kilometer dari pusat erupsi, terutama di sektor barat daya dan timur laut. Warga juga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai berhulu di puncak gunung, khususnya di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Masyarakat diminta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan tetap memantau perkembangan resmi melalui situs Magma Indonesia serta media sosial resmi PVMBG. Koordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat terus dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan mitigasi bencana.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus