Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para penyuka olahraga renang baik di kolam renang, sungai, danau maupun laut tentu perlu menguasai teknik berenang dan menahan napas dengan baik. Dengan menguasai teknik pernapasan yang benar, berenang akan lebih aman dan mengasyikan. Jika tidak bisa menahan napas dengan benar maka dapat dipastikan tidak akan lama di dalam air.
Untuk bisa berenang dengan baik, perlu diiringi dengan latihan pernapasan. Sebab saat berenang pengambilan napas hanya melalui mulut dan mengeluarkan nafas melalui mulut atau hidung.
Saat mengambil napas, perlu dilakukan secepat mungkin dan sebanyak mungkin melalui mulut di atas permukaan air. Untuk itu dengan mengambil napas yang benar, dapat menarik udara secara maksimal dan memenuhi kebutuhan udara dalam air.
Dikutip dari heatline.com “How to hold your breath longer underwater” berikut tips langkah untuk melatih menahan napas lebih lama:
1. Pelajari cara menarik napas dalam-dalam.
Latihan ini melibatkan perut dari pada bahu dan dada. Perut digerakkan atas dan bawah dari pada melibatkan bahu dan dada. Latihan pernapasan menggerakkan perut ke atas dan ke bawah serta membutuhkan waktu sekitar 20 detik.
2.Lakukan latihan pernapasan meningkatkan paru-paru.
Latihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas paru-paru. Caranya, menggunakan teknik pernapasan kotak atau pernapasan diafragma.
Pernapasan diafragma, atau "pernapasan perut", melibatkan diafragma. Diafragma adalah otot pernapasan berbentuk kubah yang ditemukan di dekat bagian bawah tulang rusuk, tepat di bawah dada.
Saat menghirup dan menghembuskan udara, diafragma dan otot pernapasan lainnya di sekitar paru-paru akan berkontraksi (atau meremas).
Selama menghirup, diafragma akan berkontraksi sehingga paru-paru dapat mengembang ke ruang ekstra dan memasukkan udara sebanyak yang diperlukan.
Otot di dekat tulang selangka dan leher juga membantu otot-otot ini ketika ada sesuatu yang membuat Anda sulit bernapas dengan benar. Mereka semua berkontribusi memberi ruang bagi paru-paru Anda saat mengembang berisi oksigen.
3. Tahan napas dalam-dalam menurut tabel apnea statis CO2
Latihan ini sering digunakan penyelam bebas, terdiri dari menahan napas selama 1 menit, kemudian beristirahat dengan bernapas normal selama sembilan puluh detik. Lalu mengulanginya satu kali lagi, selanjunya lakukan secara bertahap. Selangi setiap sesi dengan istirahat bernapas normal sebanyak 15 detik.
4. Simpan oksigen
Latihan ini terdiri dari menahan napas selama 1 menit, kemudian bernapas normal selama dua menit. Setelah itu tingkatkan lamanya menahan napas dan selipkan pernapasan normal selama 15 detik dalam 2 menit setiap kali latihan.
5. Latihan apnea
Lakukan latihan apnea setiap hari, luangkan waktu beberapa jam setiap latihan. Pada dasarnya, apnea hanya mengandalkan satu tarikan napas. Selain kekuatan dan kapasitas paru-paru, kemampuan mengandalkan pikiran menjadi faktor yang akan menentukan seberapa lama sanggup menahan napas di dalam air.
6. Tingktakan jumlah watu tahan napas
secara bertahap tingkatkan jumlah waktu menahan napas dalam latihan osksigen. Lakukan dengan peningkatan 15 detik secara perlahan. Tahan napas sampai merasakan gejala pusing. Ulangi latihan pernapasan ini hingga merasakan aman dan nyaman.
7. Diam
Tetap diam menahan napas akan menjaga oksigen dalam darah. Selain itu, dapat juga mencoba memperlambat jantung dengan menggunakan maneuver vagal.
Itulah cara untuk meningkatkan kapasitas paru-paru sehingga berenang lebih lama tanpa menarik napas. Jika anda ingin mempelajari menahan napas lebih lama, lakukanlah dengan perlahan. Sebab ini bisa berbahaya dan harus mempertimbangkan keselamatan.
KHUMAR MAHENDRA
Pilihan Editor: 10 Atlet Terkaya di Dunia, Messi Masuk, Ronaldo Tidak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini