Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa tak kenal balap sepeda Tour de France. Balap sepeda bergengsi yang sudah dilombakan sejak 1903 ini. Sepeda memang tak hanya sekadar alat transportasi yang digunakan manusia untuk menunjang mobilitasnya saja, namun sudah menjadi olahraga yang banyak peminatnya.
Beragam perlombaan balap sepeda bergengsi yang tentunya menjadi ajang wisata menarik dan peristiwa yang tak luput dari liputan media. Berikut event-event sepeda yang memiliki gengsi tinggi.
- Tour de France
Pada 1 Juli 1903 terdapat 60 pesepeda yang sebagian besar berasal dari Prancis dan beberapa pesepeda dari Belgia, Swiss, Jerman, dan Italia. Mereka mengitari Café au Reveil Matin di pinggiran kota Paris, Montgeron. Dilansir melalu History.com, sepertiga dari mereka adalah pembalap sepeda professional yang disponsori oleh pabrikan sepeda.
Awalnya mereka menempuh jarak 1.500 mil di negara tersebut, dengan permulaan di kota Paris, Lyon Marseille, Toulouse, Bordeaux, Nantes, lalu kembali lagi ke Paris. Mereka melakukan balapan dan mengitari kota tersebut seperti arah jarum jam.
Ketika itu pembalap bersepeda hanya membawa nama pribadi tanpa menggunakan tim pendamping. Bahkan tidak ada mobil yang mengawal perlombaan tersebut. Apabila terjadi trouble di jalanan mereka sendirilah yang akan memperbaikinya. Tidak hanya itu bahkan mereka melakukan perlombaan saat malam tiba agar petak jalan muat dilalui banyaknya pesepeda.
- Tour de Suisse
Mengutip dari laman resminya, tourdesuisse.ch, Neue Zürcher Zeitung menuliskan dahulu pesepeda sering dianggap sebagai pengganggu di jalanan. Sejak terbentuknya Tour de France dan Giro d’ Italia, federasi sepeda dan sepeda motor membentuk Tour de Suisse pada tahun 1933.
Tur pertama banyak memikat perhatian khalayak sehingga event ini mampu menghadirkan sebanyak setengah juta penonton dan 46 dari 64 pesepeda mampu mengakhiri balap hingga di garis finish dengan Max Bulla—pembalap sepeda Austria—sebagai pemenangnya.
- Vuelta a España
Event ini dimulai oleh 50 orang pesepeda yang melintasi kota Madrid di tahun 1935. Para pembalap tersebut membawa perkakas sepeda—sendiri—untuk menghadapi trouble ketika balapan berlangsung. Gustaaf Deloor—pembalap Belgia—merupakan orang pertama yang menjuarai ajang tersebut. Ia menempuh jarak 3.425 kilometer untuk melalu garis finish.
Balapan ini pernah mandek akibat perang saudara yang terjadi di Spanyol saat itu. Namun pada 1941 akhirnya lomba kembali bergulir dan menjadi olahraga populer saat itu di Spanyol, tak kalah dengan Tour de France, seperti dilansir melalui lavuelta.es, kanal resmi Vuelta a España.
GERIN RIO PRANATA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini