Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pebalap MotoGP Marco Simoncelli, Di Sirkuit Sepang Juara dan Meregang Nyawa

Pebalap MotoGP Marco Simoncelli meninggal satu dekade lalu, tepatnya 23 Oktober 2011. Di Sirkuit Sepang ia pernah juara, kemudian meregang nyawa.

23 Oktober 2021 | 18.56 WIB

Marco Simoncelli. REUTERS/Daniel Munoz
Perbesar
Marco Simoncelli. REUTERS/Daniel Munoz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dekade lalu tepatnya 23 Oktober 2011, Pembalap MotoGP Marco Simoncelli mengalami kecelakaan yang fatal dan membuatnya menghembuskan nafas teraksih ketika itu. Simoncelli mengembuskan napas terakhirnya di Sirkuit Sepang, Malaysia, 23 Oktober 2011, dalam ajang MotoGP Malaysia 2011.

Marco Simoncelli pembalap asal Italia itu terjatuh di tikungan 11 Sirkuit Sepang dan tertabrak Colin Edward yang tepat berada di belakangnya. Berdasarkan foxsport.com, Simoncelli yang ketika itu berusia 24 tahun, helmnya terlepas dalam kecelakaan itu, yang terjadi ketika pebalap Italia itu terjatuh dari motornya di tikungan 11.

Saat Marco Simoncelli mencoba menahan jatuh, sepedanya membelok melintasi lintasan dan langsung ke jalur Edwards dan Valentino Rossi. Perlombaan itu langsung ditandai dengan bendera merah.

"Dia menderita trauma yang sangat serius di kepala, leher, dan dada, kemudian mengalami serangan jantung," kata Direktur Medis MotoGP Michele Macchiagodena kepada wartawan, saat itu.

Berdasarkan roadracingworld.com, Simoncelli dan motornya meluncur keluar, bannya mencengkeram lintasan melesat ke jalur dua pengendara yang mengikuti dari belakang. Perlombaan segera ditandai merah dan kemudian dibatalkan. Upaya luar biasa dilakukan untuk menyadarkannya, tetapi, pada akhirnya, tidak berhasil.

Simoncelli pun langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang untuk melakukan perawatan intensif. Setelah 45 menit diberi perawatan CPR, nyawa Marco Simoncelli tidak tertolong karena mengalami luka serius pada bagian kepala, leher, dadanya.

“Itu adalah kecelakaan fatal dan semua orang di paddock tetap shock. Sering kali kita sendiri lupa betapa berbahayanya olahraga ini dan ketika Anda kehilangan orang di tengah jalan, tidak ada artinya. Jelas bahwa kita semua melakukan apa yang kita suka, apa yang kita sukai, tetapi pada hari-hari seperti hari ini tidak ada yang penting,” ujar Dani Pedrosa.

Marco Simoncelli adalah Juara Moto2 2008, ironisnya merebut gelar di Sirkuit Sepang yang sama di mana ia secara tragis kehilangan nyawanya tiga tahun kemudian di tempat yang sama. Dia bergabung dengan jajaran MotoGP pada tahun 2010, dia menjadi sosok yang langsung dikenali selain prestasinya juga penampilan rambutnya.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: MotoGP: Saat-saat Fausto Gresini Mengenangh Marco Simoncelli

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus