Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ag Kian Jauh Buat PSSI

PSSI yang dipersiapkan untuk Asian Games VIII di Bangkok ternyata tidak menunjukkan prestasi yang memadai. Maulwi Saelan mengumpulkan pemain-pemain terpilih untuk mengikuti turnamen President's Cup di Seoul. (or)

12 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NASIB kesebelasan nasional Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian Games VIII di Bangkok, Desember depan berada di ujung tanduk. 2 tim terpilih buat memasuki pelatnas ternyata tak satu pun yang memberikan harapan cerah. Dari serangkaian pertandingan percobaan yang diikuti, baik dalam turnamen Piala Anniversary maupun kejuaraan Merdeka Games, hasil yang diraih sangat tidak memadai. Dalam turnamen Piala Anniversary di Jakarta Juni lalu tim PSSI Harimau dan PSSI Banteng cuma menduduki tempat kedua dan juru kunci. Pada kejuaraan Merdeka Games di Kuala Lumpur, Juli kemarin Indonesia yang diwakili oleh PSSI A, inkarnasi dari PSSI Harimau, hanya mampu menempatkan diri di urutan ke-7 di antara 8 kesebelasan peserta. Di balik kekalahan tragis di Kuala Lumpur, tim PSSI A tak kurang dirundung oleh cobaan lain. Sebagian pemain dituduh kena suap. Ketika kasus ini dicek kebenarannya kepada Sekretaris Umum PSSI, Maulwi Saelan tak ada kepastian yang keluar dari mulutnya. Ia cuma mengatakan, "persoalannya telah diserahkan kepada Kodak Metro Jaya guna diadakan pengusutan lebih lanjut." Sampai Sabtu, 5 Agustus kemarin baik Kadapol Metro Jaya, Anton Soedjarwo maupun Komandan Satuan Reserse Kodak Metro Jaya, Kusparmono Irsan menyatakan bahwa Polisi belum menerima perkara PSSI tersebut. Tanpa Target Sementara petaka suap di kalangan pemain PSSI belum mendapat kejernihan, tiba-tiba muncul pula suatu kejutan. Ketua Bidang Pembinaan PSSI, Acub Zainal menyatakan pengunduran diri. Menurut pengakuannya, pengunduran dirinya itu adalah sebagai pertanggunganjawab atas kegagalannya dalam membina tim nasional. Dalam rapat pengurus di sekretariat PSSI di Senayan, Jumat 4 Agustus siang diputuskan bahwa jabatan yang ditinggalkan Acub Zainal dipegang langsung oleh Ketua Umum PSSI, Ali Sadikin. Dalam situasi pelik yang menimpa kehendak PSSI untuk mengikuti AG VIII ternyata tak menjadi kendor. "Kita tak boleh berhenti karena prestasi buruk dalam suatu turnamen. Apalagi bukan turnamen itu targetnya," kata Saelan. Bertolak dari pemikiran tersebut, Saelan sekaligus mengumumkan 25 nama pemain terpilih yang akan dikirim untuk mengikuti turnamen President's Cup di Seoul, September muka. Inti dari tim yang dipersiapkan ini adalah pemain-pemain PSSI B (d/h PSSI Banteng) ditambah beberapa muka dari PSSI A seperti Sudarno, Henky Rumere, Taufik Saleh, dan Robby Binur. Sebagai pelatihnya ditunjuk Aang Witarsa. Seperti dengan pengiriman tim ke Merdeka Games, kali ini Saelan juga mengatakan bahwa tak ada target yang dibebankan pada mereka. Mengingat tim ke President's Cup berangkat tanpa sasaran, dan atas pertimbangan bahwa PSSI memerlukan diri untuk berkonsolidasi ke dalam, tidakkah sebaiknya Indonesia bisa diwakili oleh klub atau bond ? Ide itu tampak agak sulit untuk dicernakan PSSI. Sebagaimana disampaikan Saelan bahwa pengiriman tim nasional ini perlu untuk memberikan pengalaman bertanding pada mereka. Ia tidak mempersoalkan apa pun hasil yang diraih. Menurut perhitungan di kertas, kedudukan yang akan ditempati Indonesia di Seoul kiranya tak akan jauh berbeda dengan penampilan di Merdeka Games. Berdasarkan perhitungan dalam turnamen Anniversary, Merdeka Games, maupun hasil yang akan dicapai di Seoul, perlukah tim sepakbola Indonesia diturunkan di AG VIII? "Itu terserah KONI," jawab Saelan. Di kanseleri KONI Pusat di Senayan, Jakarta hari Sabtu, 5 Agustus siang Ketua Harian KONI Pusat, Suprayogi memang belum memberikan kata putus. Ia cuma mengatakan, "melihat hasil yang dicapai mereka dalam berbagai turnamen kiranya sulit untuk membawa mereka. Ada kemungkinan mereka tidak akan dikirim." Perkiraan itu disampaikan Suprayogi mengingat target memasuki perempat final yang disampaikan KONI Pusat pada PSSI, sukar akan terpenuhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus