Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Ribuan suporter Persis Solo menggelar demonstrasi di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa malam, 3 Desember 2024. Aksi tersebut digelar saat berlangsung pertandingan antara tim berjuluk Laskar Sambernyawa melawan Barito Putera pada laga lanjutan Liga 1 di dalam stadion itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, pertandingan pada Selasa malam tersebut berakhir seri 0-0. Persis kembali gagal memetik kemenangan di Liga 1 2024-2025 untuk kali keempat beruntun. Ditangani pelatih anyar asal Malaysia, Ong Kim Swee, mereka ternyata belum mampu bangkit dari keterpurukan. Hanya menambah satu poin, Ramadhan Sananta dan kawan-kawan masih tercecer di zona degradasi di peringkat ke-16.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam demonstrasi itu, para supporter dari berbagai kelompok mengosongkan tribun stadion dan menggelar aksi demonstrasi di luar stadion. Mereka mengajukan sejumlah tuntutan kepada manajemen Persis Solo, di antaranya agar segera melakukan pembenahan manajemen.
Para suporter terlihat membentangkan berbagai spanduk dengan tulisan bernada protes, di antaranya "Politik terus, balbalane Ra diurus #kaesang #persis_solo", "Love Persis Solo, Hate Management", dan lainnya.
Ribuan suporter Persis Solo menggelar aksi demonstrasi di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Tampak beberapa koordinator suporter bergantian berorasi. Setelah itu mereka kompak menyanyikan yel-yel Persis Solo dan menyalakan flare bersama-sama.
Aksi tersebut mendapatkan pengamanan ketat dari aparat Kepolisian Resor Kota Solo. Kericuhan sempat terjadi di tengah aksi lantaran ada gesekan antara suporter dengan petugas stadion ketika ada suporter melempar bekas flare ke dalam stadion.
Polisi pun turun tangan menenangkan suporter. Termasuk Kepala Kepolisian Resor Kota Solo, Komisaris Besar Iwan Saktiadi, bahkan terjun langsung ke tengah massa demi mengendalikan situasi yang sempat akan memanas.
Direktur Persis, Alfonso Dompas menemui para suporter. Ia memastikan tiga tuntutan suporter telah disetujui.
“Sekarang Yogie (asisten pelatih Persis), Abud atau Chairul Basalamah (Manajer Persis Solo), dan Arizal Perdana Putra (Direktur Bisnis Persis Solo) sudah tidak bersama kami lagi. Kami minta para suporter tetap mendukung tim,” kata Alfonso.
Direktur Persis Solo Alfonso Dompas menemui ribuan suporter Tim Laskar Sambernyawa yang menggelar aksi di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para suporter untuk aspirasi yang sudah disampaikan dan meminta mereka untuk terus mendukung Persis. "Kami minta agar teman-teman semua terus support, terus support Persis," ucap dia.
Sementara, salah satu suporter selaku perwakilan massa aksi, Beto, menjelaskan bahwa apa yang para suporter lakukan ini merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap Laskar Sambernyawa.
"Aksi malam ini masih sama dengan tuntutan sebelumnya karena sejauh ini kami melihat kondisi Persis masih terpuruk. Dari kemarin masih di pertengahan dan sekarang masuk ke zona degradasi," ujar Beto.
Dia menambahkan aksi itu sebagai bentuk protes agar ada perubahan atau pembenahan bukan hanya di sisi tim Persis Solo, tetapi juga di manajemen Laskar Sambernyawa. "Kami ingin ada perubahan. Perubahan pelatih mungkin kemarin sudah jadi salah satu opsi, tapi perubahan pelatih selalu menjadi siklus yang sama dan selalu berulang,” ucap dia.
Sementara itu, menurut Iwan Saktiadi selalu Kepala Kepolisian Resor Kota Solo menyatakan meskipun sempat terjadi gesekan, penyampaian aspirasi para suporter melalui aksi tersebut sudah dapat berjalan baik.
"Harapan dari para suporter sudah disampaikan tadi di lapangan, kami fasilitasi juga dengan menghadirkan juga Manajer Persis dalam penyampaian aspirasi tadi. Alhamdulillah semua bisa berjalan dengan baik," kata Iwan.
Ia menilai aksi itu juga merupakan salah satu bentuk kecintaan para suporter Persis Solo yang menginginkan agar tim kesayangan mereka bisa tetap eksis ke depannya.
"Itulah bagaimana psikologisnya suporter ya. Artinya kecintaan mereka terhadap Persis itu membentuk sebuah persaudaraan walaupun tanpa ikatan darah. Kita bisa lihat sama-sama bahwa para suporter menunjukkan kecintaan dan dukungan itu meski lewat aksi protes ini, karena mereka menganggap bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan semestinya di dalam tubuh organisasi Persis dan berharap ada perubahan," ucap dia.
Pilihan Editor: Hasil Liga 1: Duel Persis Solo vs Barito Putera Berakhir Imbang Tanpa Gol