Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Apriyani / Fadia Sebut Medali Perak Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 Buah dari Proses dan Kesabaran

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengatakan medali perak Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 adalah buah dari proses.

28 Agustus 2023 | 06.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berfoto usai merebut medali perak pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023/ 2023 BWF World Championships di Kopenhagen, Denmark, 27 Agustus 2023. (ANTARA/HO-Persatuan Bulu Tangkis Indonesia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengatakan medali perak yang mereka raih dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 merupakan buah dari kesabaran dalam berproses.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tak menyangka dapat medali perak dari Kejuaraan Dunia. Ini merupakan hasil dan proses serta usaha dan kesabaran kita. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Fadia dalam  keterangan tertulis PBSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, di final Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Denmark, Minggu, Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan dari unggulan pertama asal Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan dua gim langsung, 16-21, 12-21.

Mengenai jalannya pertandingan, Apriyani/Fadia menilai Chen/Jia sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik, mulai dari servis pertama hingga fokus yang luar biasa untuk bisa mendapatkan poin.

“Kita akui, lawan dari hawanya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami,” ujar Fadia.

Ganda putri peringkat 12 dunia itu pun mengatakan akan menjadikan pengalaman di Kejuaraan Dunia sebagai motivasi untuk terus berproses dengan baik di masa depan. Keduanya juga mengapresiasi penampilan masing-masing selama berlaga di turnamen tersebut dari babak awal hingga final.

“Terima kasih ke Fadia yang sudah bermain luar biasa hari ini. Lawan hari ini kuat banget. Kami harus belajar dari mereka, tidak pernah capek dan terus bermain menekan. Itu yang harus dipelajari dari lawan, bagaimana fokus dan yakin dari awal,” kata Apriyani.

Baik Apriyani maupun Fadia sepakat bahwa Kejuaraan Dunia merupakan titik balik mereka dari perjalanan berbatu mereka beberapa waktu terakhir. Apri mengatakan, mereka tidak mau terpuruk terus dan terus berusaha untuk kembali ke performa terbaik lagi.

“Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Dunia ini. Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia,” kata Apriyani.

Fadia juga mengapresiasi para pendukung Indonesia yang hadir langsung di Stadion Royal Arena Copenhagen maupun yang mendukung di Tanah Air.

“Di sini banyak pendukung Indonesia yang terus mendukung kami. Mereka terus mendukung meski kami ketinggalan poin. Kami senang dan terima kasih buat pendukung Indonesia,” ujar Fadia.

“Prestasi ini juga saya persembahkan ke kakek yang meninggal dunia sebelum Jepang Open. Kakek sangat menunggu saya naik podium. Prestasi ini saya persembahkan untuk kakek di surga,” kata dia.

Pilihan Editor: Rekor Penonton Tercipta dalam Laga Kanada vs Prancis pada Piala Dunia FIBA 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus