Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum genap sebulan melatih Arema FC, Javier Roca diterpa tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih seoak bola asa Chile ini, menilai ketidaksiapan panitia pertandingan sehingga terjadi musibah kematian ratusan orang usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Iktober 2022 lalu.
Aksi aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton ketika kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menuai protes keras javier Rocha. "Sudah melampaui batas," katanya.
Profil Javier Rocha
Dikutip dari situs web Arema FC, dengan diistirahatkannya pelatih Eduardo Almeida pada 6 September 2022 lalu, Arema FC secara cepat menunjuk Javier Rocha sebagai pelatih kepala yang baru. Lantas, siapa itu Javier Roca dan bagaimana karier kepelatihannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman transfermarkt, pria yang bernama asli Javier Leopoldo Rocha Seulveda merupakan mantan pelatih Persik Kediri di Liga 1 yang dipecat pada 13 Agustus 2022 lalu. Merujuk laman Arema FC, salah satu alasan penunjukkan Javier Roca tak lepas dari janjinya yang akan mengembalikan karakter Arema FC yang bermain dengan gaya malangan.
Di Indonesia, pria berkebangsaan Chile ini telah malang melintang sebagai pemain mulai 2004 hingga pensiun pada 2013 yang lalu. Dari laman transfermarkt, ia mulai kariernya sebagai pemain dengan membela Deportivo Petare FC pada 2000, sebuah klub asal Venezuela. Kemudian, ia melanjutkan kariernya di klub CD San Marcos de Arica, klub divisi tiga asal Chile pada 2001.
Selanjutnya, ia melanjutkan kariernya di Indonesia dengan membela PSMS Medan pada 2003 sebelum akhirnya pindah ke Persibom setahun setelah itu. Setelahnya, ia pindah dari Persegi dari Persibom setahun setelahnya, sebelum akhirnya pindah ke Persija Jakarta dalam kurun waktu yang sama.
Pada 2006, ia hanya bertahan 4 bulan di Persija yang kemudian dipinjamkan ke Persitara hingga Maret 2007. Kembali pesepak bola asal Chile ini hanya bertahan empat bulan di Persija kemudian pindah ke Persiba. Usai genap satu tahun memperkuat Persiba, ia hijrah ke Persebaya.
Di Persebaya, ia mengalami kasus indisipliner yang membuatnya terkena sanksi berupa pemotongan gaji 25 persen per hari selama Rocha tidak ikut latihan. Tak hanya itu, manajemen Persebaya Surabaya akhirnya mencoret Javier Roca dari skuad. Manajemen klub berjuluk Bajul Ijo itu menilai Rocha telah bertindak indisipliner karena meninggalkan mes Persebaya selama sepekan dan tanpa memberi kabar.
Setelah didepak dari Persebaya, ia pindah ke Gresik United pada 2009. Seolah tak betah bertahan pada satu tim, pada 2010 ia kembali pindah ke Persidafon. Tahun selanjutnya, Rocha pindah ke Batavia Union yang kemudian pada 2012 ia singgah di Persis Solo sebagai persinggahan terakhirnya.
Pria kelahiran 9 Agustus 1977 ini kemudian memutuskan untuk gantung sepatu di Persis Solo dan memulai karier kepelatihannya. Dengan Lisensi Pro UEFA, Javier Roca ditunjuk sebagai pelatih Persik Kediri yang kemudian dipecat pada 13 Agustus lalu. Ia kemudian ditunjuk menjadi pelatih kepala Arema FC pada 6 September 2022 seiring dengan diberhentikannya Eduardo Almeida.
MUHAMMAD SYAIFULLOH I SDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.