Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Alexander Zverev keluar sebagai juara tunggal putra Cincinnati Masters 2021. Bertanding Senin WIB, 23 Agustus 2021, ia mengalahkan Andrey Rublev 6-2, 6-3 di babak final. Gelar itu menjadi gelar ATP Masters 1000 kelima bagi petenis peringkat lima dunia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini menjadi petenis Jerman pertama dalam 36 tahun yang menjuarai Cincinnati Masters sejak Boris Becker pada 1985. "Kemenangan pertama terjadi empat hari lalu, dan sekarang saya memiliki gelar pertama saya di sini. Ini adalah minggu yang luar biasa, banyak pertandingan hebat. Ini adalah perasaan yang hebat sebelum ke US Open," kata Zverev seperti dikutip dari ATP Tour
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gelar ini memutus puasa gelar bagi Zverev dalam enam penampilannya di turnamen ini sebelumnya. Kesabarannya terbayar sejak menyabet medali tertinggi di ajang multicabang terbesar sedunia awal bulan ini di Jepang. Kini Zverev memperpanjang rekor kemenangannya menjadi 11 pertandingan, termasuk kemenangan atas Stefanos Tsitsipas di semifinal satu hari sebelumnya.
Dia juga mempertebal skor catatan pertemuan dengan Rublev menjadi 5-0 melalui aksi agresif sepanjang pertandingan. Ia menghempaskan enam ace dan memenangkan 93 persen poin servisnya setelah bertanding dalam 59 menit.
"Saya bermain tenis yang cukup bagus, tapi saya tidak melakukan selebrasi besar karena saya tahu bagaimana perasaan Andrey. Kami telah berteman baik sejak berusia 11 tahun dan saya tahu dia sedang mencari kemenangan Masters 1000 pertamanya. Saya yakin itu akan segera datang baginya," ujar Zverev.
Alexander Zverev mengaku lebih percaya diri untuk melangkahkan kakinya ke Grand Slam terakhir musim ini, US Open di New York, setelah meraih hasil positif di Cincinnati. "Saya tak ingin berlebihan. Saya memenangkan medali emas dan baru saja memenangkan gelar Master, saya sangat senang dan menantikan New York," pungkasnya.
Berikutnya Ashleigh Barty juara di nomor putri...
Di nomor tunggal putri, Ashleigh Barty memenangkan gelar kelimanya musim ini setelah menaklukkan petenis pemegang wild card Jil Teichmann dari Swiss dengan 6-3, 6-1 dalam final Cincinnati Masters. Petenis Australia yang akan mempertahankan posisi kokohnya pada peringkat satu menjelang dimulainya US Open 30 Agustus mendatang itu mengendalikan laga dan tidak pernah benar-benar terancam oleh lawannya itu.
Teichmann yang berperingkat 76, mencapai final setelah mengalahkan tiga pemain 12 teratas termasuk juara Grand Slam empat kali Naomi Osaka, unggulan keempat Karolina Pliskova dan peraih medali emas Olimpiade 2020 Belinda Bencic dari Swiss.
Ashleigh Barty berpose bersama Piala Rookwood setelah menaklukkan Jil Teichmann dalam final Western and Southern Open di Lindner Family Tennis Center di Mason, Ohio, Amerika Serikat, 22 Agustus 2021. ANTARA/REUTERS/Susan Mullane/aa.
Namun, ia tidak bisa menandangi Barty sang juara Wimbledon yang memperpanjang rekor kemenangannya dalam WTA Tour musim ini menjadi 40 laga. Barty memperagakan pertandingan yang nyaris sempurna melawan petenis yang pertama kali menjadi finalis Master itu dengan hanya sekali kehilangan servis saat memegang servis untuk memastikan kemenangan.
Unggulan teratas ini dengan cepat melaju dan mematahkan perlawanan Teichmann dalam tempo 71 menit. Barty yang tak kehilangan satu set pun sepanjang pekan turnamen ini mengaku tidak menyangka perjalanannya menuju gelar begitu mulus setelah dia hanya bermain tenis dalam ajang Olimpiade sejak terakhir bermain di Wimbledon.
"Saya kira bisa melewati dan memainkan pekan yang sungguh bersih dan pulang membawa gelar mungkin bukan yang saya sendiri harapkan," kata dia seperti dikutip AFP.
Dalam laga ini dia melepaskan delapan ace dan lima kali mematahkan servis Teichmann serta hanya menghadapi dua break point. Juara Grand Slam dua kali itu akan mengawali Senin ini sebagai petenis nomor satu dunia pada pekan ke-83 berturut-turut. Kemenangan dalam final tunggal ke-19 selama kariernya ini membuat Barty meraih trofi ke-13, termasuk tujuh dari delapan penampilan final terakhirnya.