Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gukesh Dommaraju, Remaja 18 Tahun asal India Jadi Juara Dunia Catur Termuda

Remaja asal India Gukesh Dommaraju menyabet gelar juara dunia catur klasik setelah mengalahkan Ding Liren 7,6-6,5 dalam final best-of-14.

13 Desember 2024 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Catur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja asal India Gukesh Dommaraju menyabet gelar juara dunia catur klasik setelah mengalahkan Ding Liren 7,6-6,5 dalam final best-of-14 di singapura pada Kamis, 12 Desember 2024. Gunkesh yang baru berusia 18 tahun ini menjadi juara termuda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam permainan itu, Gukesh dan juara bertahan Ding memasuki permainan terakhir dengan skor seri. Di saat-saat genting itulah Gukesh berhasil mengantongi poin kala memanfaatkan kesalahan langkah Ding.

Setelah memastikan keluar sebagai juara, Gukesh menangis tersedu-sedu di hadapan Ding yang hanya bisa duduk dengan tangannya yang menekukkan kepala. Tak lama kemudian, barulah dia beranjak sambil mengangkatkan tangan merayakan kemenangannya. Lalu, ia menghampiri ayahnya di luar gedung, dan keduanya berpelukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari akun Instagram resmi Federasi Catur Internasional (FIDE), tiga tahun lalu Gukesh masih bermain sebagai peserta di pemusatan latihan FIDE. Kemudian, sekolahnya, Velammal Nexus, memenangkan turnamen catur sekolah dunia di Expo 2020 Dubai. 

Kala itu, acara itu diikuti oleh 293 tim dan 2.637 pemain dari 53 negara di mana para tim terbaik bertarung di babak final. Namun hanya berselang tiga tahun, Gukesh mampu memenangi pertandingan kelas dunia melawan juara bertahan Ding Liren.

Bagi Gukesh, momen terbaik dalam hidupnya adalah saat ia menyadari juara bertahan asal Cina itu melakukan kesalahan. “Mungkin itu momen terbaik dalam hidup saya.”

Ia menjadi juara dunia termuda, lebih muda empat tahun dari Garry Kasparov asal Rusia yang memenangkan gelar dunia pertamanya pada 1985.

“Saya bermain catur sejak usia enam setengah atau tujuh tahun. Saya memimpikan momen ini lebih dari 10 tahun lalu,” kata Gukesh dilansir dari CNN.

Ia mengatakan setiap pemain catur tentu ingin sekali mendapatkan kesempatan menjadi juara dunia. Menurut Gukesh, berhasil menjadi juara dunia adalah mimpinya yang kini menjadi kenyataan. 

“Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendampingi saya dalam perjalanan ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka semua, namun mungkin saya harus mempersiapkan pidato dulu karena mengingat perasaan haru yang saya rasakan saat ini, saya akan mengatakan sesuatu yang bodoh,” katanya.

India secara signifikan melahirkan pemain catur muda yang berbakat, satu per satu muncul ke permukaan. Di antara bintang muda itu, ada Rameshbabu Praggnanandhaa (R Praggnanandhaa), yang sempat menyedot perhatian setelah membuat kejutan di dunia catur dengan mengalahkan Carlsen pada 2022.

Gukesh mendapatkan banyak ucapan selamat dan pernyataan kebanggaan dari seluruh India menyusul prestasi yang baru saja diraihnya. Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat melalui akun resmi X. Modi mengatakan Gukesh telah menorehkan sejarah baru yang patut dicontoh anak muda India.

Kemenangannya tidak hanya mengukir namanya dalam catatan sejarah catur, tapi juga telah menginspirasi jutaan anak muda untuk bermimpi besar dan mengejar kemenangan,” katanya.

Pilihan Editor: Gagal Maju ke Semifinal BWF World Tour Finals 2024, Dejan / Gloria: Kami sudah Mencoba yang Terbaik

Bagus Pribadi

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023 di desk Nasional. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus