Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Taufik Hidayat Pastikan PBSI Tetap Kirim Atlet di Turnamen BWF Meski Ada Kebijakan Efisiensi Anggaran

Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat mengatakan cabang olahraga bulu tangkis tetap berjalan meski adanya efisiensi anggaran dari pemerintahan.

19 Februari 2025 | 17.41 WIB

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat mengunjungi Pelatnas PBSI untuk bertemu dengan para atlet yang menjuarai Badminton Asia Mixed Team Championships 2025, di Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu, 19 Februari 2025. TEMPO/Bagus Pribadi
Perbesar
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat mengunjungi Pelatnas PBSI untuk bertemu dengan para atlet yang menjuarai Badminton Asia Mixed Team Championships 2025, di Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu, 19 Februari 2025. TEMPO/Bagus Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat mengatakan pelatihan nasional cabang olahraga bulu tangkis tetap berjalan meski pemerintah menetapkan kebijakan efisiensi anggaran. Menurut dia, bulu tangkis adalah salah satu cabor prioritas Kementerian Pemudan dan Olahraga yang berpotensi memperoleh medali di Olimpiade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Saya rasa kalau bulu tangkis dari dulu efisiensi tak efisiensi mereka harus tetap jalan. Kami sebagai pengurus, saya sebagai wakil sendiri kerja keras cari pendanaan untuk bulu tangkis karena kalau dilihat pertandingan untuk bulu tangkis setiap minggu ada,” kata dia di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu, 19 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Taufik mengatakan para atlet khususnya bulu tangkis tak bisa dibiarkan absen dari turnamen dengan jangka waktu yang lama karena jadwal turnamen BWF yang padat. Ia menekankan, efisiensi anggaran bukan berarti cabor bulu tangkis lumpuh apalagi dibubarkan.

“Tapi dikurangin mungkin porsinya, saya harap juga ini enggak lama, enggak berkelanjutan. Ini dari atas bukan hanya olahraga tapi kementerian lain juga sama. Kami tetap mengusahakan untuk kembali normal khususnya untuk olahraga dari bulu tangkis sendiri,” kata peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena.

PBSI ingin seluruh pendanaan pelatnas berasal dari pemerintah, tetapi itu tak memungkinkan dengan kondisi keuangan negara saat ini. Sebab itu, menurut Taufik, pengurus juga bertanggung jawab mencarikan duit untuk para atletnya bertanding di sejumlah turnamen. “Enggak berkurang (turnamen), jalan terus. Ketua cabor punya rasa tanggungjawab sama atletnya, itu sih,” katanya.

Kemenpora terkena dampak efisiensi anggaran sebesar Rp 1,29 triliun dari pagu anggaran Rp 2,33 triliun pada 2025. Menpora Dito Ariotedjo mengatakan, dengan adanya kebijakan itu, fokus Kemenpora pada 2025 akan memprioritaskan pada cabang olahraga sesuai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Untuk agenda tahun ini kami fokus dan memprioritaskan Pelatnas. Jadi dulu ketika kita mendapatkan postur anggaran di Rp 2,3 triliun, kami menyusun Pelatnas itu jangka panjang dan cabornya lebih banyak sampai Olimpiade. Dengan adanya efisiensi kali ini, kami sesuaikan dan fokus kepada cabor prioritas yang akan dipertandingkan di SEA Games tahun ini yang nantinya ada di Asian Games dan Olimpiade,” katanya di Cibubur Youth Sport Center di Jakarta Timur pada Kamis, 13 Februari 2025.

Kemenpora sedang mengulas beberapa cabor yang disesuaikan setelah efisiensi bersama kedeputian Presisi Kemenpora. Politikus Partai Golkar itu memastikan efisiensi tak akan mengganggu program-program penting di Kemenpora seperti persiapan atlet menuju Asian games, Olimpiade, dan kualifikasi piala dunia.

Bagus Pribadi

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus