Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Madison Keys menorehkan sejarah gemilang dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, dalam final Australian Open 2025 di Melbourne, Australia, Sabtu, 25 Januari. petenis Amerika Serikat ini menang dengan skor 6-3, 2-6, 7-5.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keys meraih gelar Grand Slam pertamanya. Ia sekaligus menghentikan dominasi Sabalenka yang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keys, yang berusia 29 tahun, menjadi juara Grand Slam perdana tertua keempat di era profesional. Ia mengikuti jejak Flavia Pennetta, Ann Jones, dan Francesca Schiavone.
Kemenangan ini juga menegaskan dirinya sebagai petenis tangguh yang mampu mengalahkan dua petenis terbaik dunia, Sabalenka dan Iga Swiatek, dalam satu turnamen. Swiatek ia kalahkan di semifinal. Prestasi ini menempatkannya sejajar dengan Serena Williams, yang terakhir kali melakukannya di Australian Open 2005.
Final yang Menegangkan
Laga final diwarnai dengan permainan spektakuler dari kedua petenis. Keys memulai pertandingan dengan agresif, memanfaatkan kesalahan Sabalenka yang melakukan double fault di game pembuka. Dengan pukulan keras dan akurat dari kedua sisi lapangan, Keys berhasil memimpin 5-1 dalam waktu 20 menit.
Sempat kehilangan satu break, Sabalenka kembali melakukan double fault yang memberi Keys set point. Keys menutup set pertama 6-3 dengan pukulan backhand yang mematikan.
Sabalenka tidak mudah menyerah. Di set kedua, petenis asal Belarusia itu mengubah taktik dengan memadukan pukulan slice dan variasi permainan yang membuat Keys kesulitan. Sabalenka berhasil memenangkan set kedua dengan skor 6-2, membawa pertandingan ke set penentuan.
Set ketiga menjadi ajang pertarungan sengit. Kedua petenis mengandalkan servis kuat dan pukulan-pukulan keras untuk saling menekan. Skor imbang 5-5 membuat suasana semakin menegangkan. Namun, Keys tampil lebih tenang di momen krusial. Dengan beberapa pukulan winner yang memukau, ia berhasil memenangkan dua game berturut-turut dan menutup pertandingan dengan skor 7-5.
Kemenangan ini menjadi puncak karier Keys di grand slam. Ia, yang saat ini berada di peringkat 14 WTA dan menjadi unggulan ke-19 di turnamen ini, sebelumnya pernah mencapai final Grand Slam di AS Terbuka 2017, tetapi kalah dari Sloane Stephens. Kini, ia akhirnya berhasil meraih gelar Grand Slam pertamanya setelah perjuangan panjang.
Kemenangan Keys juga menghentikan ambisi Sabalenka untuk meraih gelar ketiga berturut-turut di Australian Open, sebuah pencapaian yang terakhir diraih Martina Hingis pada 1997-1999. Sabalenka, yang telah memenangkan tiga gelar Grand Slam, tampil kurang konsisten di final kali ini, terutama dengan tujuh double fault yang merugikan dirinya sendiri.
REUTERS