Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Hasil Paralimpiade Paris 2024: Tambah Satu Perak, Tim Boccia Indonesia Panen Medali

Tim Boccia Indonesia berhasil meraih perak di nomor beregu BC1/BC2 dalam Paralimpiade Paris 2024.

6 September 2024 | 22.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Atlet Boccia Indonesia Gischa Zayana. (ANTARA FOTO/AGUNG WAHYUDI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Boccia Indonesia berhasil meraih perak di nomor beregu BC1/BC2 dalam Paralimpiade Paris 2024. Medali ini dipersembahkan trio Gischa Zayana, Felix Ardi Yudha, dan Muhammad Afrizal Syafa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Medali perak membuat Tim Boccia Indonesia panen medali di Paris, Prancis. Sebelumnya, cabang olahraga ini telah menyumbang satu perak dan dua perunggu bagi Kontingen Merah Putih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Medali perunggu diraih oleh Gischa Zayana (individu putri BC2) dan Muhammad Afrizal Syafa (individu putra BC1). Sedangkan perak diklaim melalui Muhammad Bintang Satria Herlangga (individu putra BC2).

Dengan perak dari nomor beregu tersebut, empat wakil boccia Indonesia yang tampil dalam Paralimpiade 2024 sukses mendapat medali dalam debutnya di pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas itu.          

Boccia Indonesia membuat kejuatan dengan mencapai final beregu BC1/BC2. Mengandalkan Gischa, Felix, dan Afrizal, Tim Merah Putih mampu menang atas Britania Raya di delapan besar dan Jepang di semifinal.

Duel menarik kemudian tersaji pada laga puncak yang bergulir di South Paris Arena 1, Kamis, 5 September 2024. Trio Indonesia bertemu Tim Cina yang diisi Qi Zhang, Zhiqiang Zhijian Lan. 

Gischa, Felix, dan Afrizal sempat keteteran di awal permainan menghadapi Cina hingga tertinggal 0-7. Baru pada dua kesempatan terakhir, Indonesia bisa mengejar dengan mereih enam poin. Sayangnya, skor 6-7 membuat Tim Merah Putih harus puas meraih medali perak.

“Kita kalah tipis dengan Cina. Mereka bisa memanfaatkan situasi, lebih siap dari awal permainan. Kita bisa mengejar sampai akhir, tetapi cuma bisa dapat enam poin,” ujar pelatih kepala Boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yaddin.      

Kendati kalah di partai final, Islah, sapaan sang pelatih, tetap mengapresiasi atas pencapaian keempat anak asuhnya di Paralimpiade 2024. Indonesia menyabet medali di empat nomor yang diikuti.  

“Alhamdulillah, Boccia Indonesia dengan empat atlet bisa membawa dua perak dan dua perunggu. Ini sebuah hal yang sangat luar biasa karena kita baru pertama ini ikut Paralimpiade,” tutur Islah.

“Semoga pada Paralimpiade Los Angeles (2028) kita bisa lolos dengan atlet yang lebih banyak lagi agar bisa ikut di nomor-nomor lainnya. Ada banyak nomor di boccia, dan empat nomor yang kita ikuti, semuanya mendapatkan medali.”

Adapun Felix Ardi Yudha bersyukur dengan raihan medali di Paralimpiade 2024. Paris memberikan pengalaman baru ketika pertandingan boccia disaksikan ribuan orang di venue.  

“Atmosfernya sangat berbeda dari event-event sebelumnya. Kami bersyukur bisa memaksimalkan apa yang sudah kita usahakan. Raihan yang sudah kita capai ini merupakan hasil dari sebuah perjalanan panjang,” kata dia.

Muhammad Bintang Satria Herlangga, atlet yang menyumbang medali perak, berpendapat senada. Raihan empat medali dari cabor boccia patut disyukuri.  “Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Kemenpora, serta NPC Indonesia atas dukungan yang luar biasa kepada tim boccia. Harapan kami, semoga selanjutnya bisa menyumbangkan medali emas,” ucap Bintang.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus