Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keyshawn Davis, petinju muda berbakat dari Amerika Serikat, meraih gelar juara dunia WBO kelas ringan. Ia menang knockout (KO) di ronde keempat atas Denys Berinchyk dalam pertarungan di The Theater at Madison Square Garden, New York City, Jumat, 15 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini menjadi momen besar bagi Davis yang baru menjalani pertarungan tinju profesional ke-14 sepanjang kariernya. Petinju berusia 25 tahun ini belum terkalahkan dan baru sekali meraih hasil no-contest.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertarungan antara dua mantan peraih medali perak Olimpiade ini berlangsung sengit. Keyshawn Davis menunjukkan dominasinya sejak awal.
Meskipun dua ronde pertama berjalan relatif lambat, Davis mulai menemukan ritme permainannya di ronde ketiga. Sebuah pukulan hook kiri ke arah tubuh Berinchyk sukses membuat petinju asal Ukraina itu terjatuh untuk pertama kalinya. Berinchyk berhasil bangkit, namun ia mulai kesulitan menghadapi kecepatan dan kekuatan Davis.
Di ronde keempat, Davis semakin agresif. Ia kembali melancarkan serangan mematikan dengan hook kiri ke tubuh Berinchyk pada menit 1:45. Kali ini, Berinchyk tidak mampu bangkit lagi. Darah mengalir dari hidungnya, wajahnya membengkak, dan ia memilih tetap berlutut hingga wasit Harvey Dock menyelesaikan hitungan 10.
Davis resmi dinobatkan sebagai juara dunia WBO kelas ringan yang baru. “Ini adalah perasaan luar biasa,” ujar Davis seusai pertandingan. “Saat saya mendengar penonton meneriakkan ‘Norfolk, Norfolk, Norfolk,’ saya tahu saya harus menyelesaikan pertarungan ini dengan knockout.”
Kemenangan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi bagi Davis, tetapi juga momen bersejarah bagi kota kelahirannya, Norfolk. Davis kini menjadi petinju pertama dari Norfolk yang meraih gelar juara dunia sejak legenda tinju Pernell Whitaker.
Dalam wawancara seusai pertarungan, Davis menyebut bahwa kemenangan ini juga dipersembahkan untuk putranya, Keyshawn Jr., yang hadir di tengah kerumunan penonton. “Saat dia melihat kembali hari ini nanti, dia akan merasa bangga pada ayahnya,” kata Davis dengan nada emosional.
Meskipun baru saja meraih gelar juara dunia, Davis tidak berniat berhenti. Ia langsung menantang para juara lain di divisi 135 pon untuk naik ke atas ring melawannya. “Ada dua juara divisi 135 pon yang ingin saya lawan. Jika mereka punya nyali untuk bertarung dengan ‘The Businessman,’ kirimkan saya kontrak atau saya yang akan mengirimkannya kepada mereka,” kata Davis.
Komentarnya ini menunjukkan ambisi besar Davis untuk terus meningkatkan reputasinya di dunia tinju profesional. Ketua Top Rank, Bob Arum, bahkan memuji Davis sebagai “petinju muda sensasional” dan menyebut bahwa pertarungan ini memberikan gambaran tentang masa depan tinju.
Bagi Denys Berinchyk, kekalahan ini menandai akhir dari perjuangannya mempertahankan gelar WBO yang diraihnya Mei lalu setelah mengalahkan Emanuel Navarrete. Petinju berusia 36 tahun itu menderita kekalahan pertamanya dalam 20 pertarungan.
BOXING SCENE dan THE RINGS menjadi rujukan penulisan artikel ini.