Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Henk Wullems, Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Tutup Usia

Henk Wullems, yang membawa timnas Indonesia meraih perak SEA Games 1997, meninggal akibat infark otak. Dikremasi di Tilburg, Belanda, Sabtu lalu.

19 Agustus 2020 | 07.51 WIB

Henk Wullems. Doc. NAC Breda.
Perbesar
Henk Wullems. Doc. NAC Breda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih timnas Indonesia asal Belanda, Henk Wullems, dikabarkan meninggal pada usia 84 tahun. Ia meninggal akibar penyakit stroke infark otak dan jasadnya telah dikremasi di Tilburg, Belanda, pada Sabtu lalu. Kabar ini juga dikonfirmasi melalui akun Twitter NAC Breda, klub divisi dua, yang pernah ditangani Wullems pada musim 1972-1975.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DIkutip dari Brabants Dagblad, Selasa, 18 Agustus 2020, NAC Breda disebutkan memiliki sejarah manis bersama Henk Wullems. Ia disebut sebagai pelatih yang sanggup memberi hadiah manis setelah Perang Dunia II. Ia berhasil membawa klub itu meraih trofi Pala KNVB 1973 mengalahkan NEC dengan skor 2-0 di partai final kala itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa bulan sebelumnya dia bergabung dengan NAC sebagai penerus Ben Peeters yang dipecat, ia ditargetkan untuk membuat klub tetap berada di liga utama. Tidak terdegradai adalah misi terpentingnya. Wullems, seorang pria yang berkarakter keras dan disiplin, berhasil. NAC Breda finis di posisi 16 klasemen Eredivisi. "Mereka melakukannya musim ini," kata Wullems saat itu.

Di turnamen piala KNVB, NAC Breda tampak terbebas dari segala tekanan. Dalam perjalanan menuju final, NAC memenangkan tiga klub besar: Ajax Amsterdam, The Hague dan Sparta. Semusim kemudian, Wullems mengubah klub Breda menjadi klub yang disegani. NAC kembali mencapai final, tetapi harus menelan kekalahan 6-0 dari PSV Eindoven. Di liga Belanda, Wullems cukup membuat NAC Breda berhasil lolos dari degradasi Eredivisie.

Sebagai seorang pelatih, Wullems tidak beruntung karena tidak datang pada waktu yang tepat. Sebelum bergabung dengan NAC Breda, dia bekerja selama dua musim dengan Willem II, rival beratnya, dari tahun 1971 hingga 1973. Klub asal Tilburg tidak punya uang dan bermain sepak bola secara anonim di divisi pertama.

Pada 1975, Wullems hengkang dari NAC Breda pada 1975. Ia melanjutkan karier kepelatihan di SBV Vitesse, Go Ahead Eagles, SBV Excelsior, dan AZ Alkmaar. Pada 1995, pria kelahiran 21 Januari 1936 itu menerima tawaran menjadi pelatih klub Indonesia, Mastrans Bandung Raya. Di sana ia sukses membantu klub meraih gelar Liga Indonesia 1995/1996. Setahun berselang, ia ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia. Menangani Indonesia pada 1996-1998, ia sukses membawa skuad Garuda meraih medali perak di SEA Games 1997.

Pada 1999, PSM Makassar menunjuknya sebagai pelatih. Ia sukses membawa Juku Eja menjuarai Liga Indonesia 1999/2000. Wullems mengakhiri karir kepelatihannya di Persikota Tangerang pada 2002, meski sempat dua kali kembali menjadi pelatih sementara di klub-klub di Indonesia. Ia pun kembali ke Belanda dan tutup usia di sana.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus