Ip Man, Mempertahankan Seni Bela Diri Wing Chun di Tengah Revolusi China

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengaruh Wing Chun masih terasa hingga detik ini ketika Yip man berhasil mempertahankan bela diri tersebut. Lebih lanjut, hadirnya film Ip Man membuat seni bela diri semakin berkembang di belahan dunia manapun. Aktor laga Bruce Lee pun sempat memperkenalkannya hingga ke Amerika Serikat.

Ip Man atau Yip Man yang juga diberi gelar Grandmaster dipuji karena telah menyelamatkan Wing Chun dari kehancuran dalam Revolusi Kebudayaan Tiongkok dengan bermigrasi ke Hong Kong pada 1948 dan memperkenalkan gaya tersebut kepada masyarakat umum. Terkenal sebagai guru dan pejuang, ia dianggap telah menyempurnakan bela diri Wing Chun.

Ketertarikan lelaki kelahiran Foshan, Guandong 1 Oktober 1893 pada seni bela diri ini setelah menonton kelas Kung Fu yang diajarkan oleh Master Chan Wah Shan di jalan utama Foshan (Song Yuen Dai Gai) pada usia 12 tahun. Karena kekagumannya, ia memohon kepada sang guru untuk menerimanya sebagai murid.

Berdasarkan wingchunconcepts.com, Master Chan awalnya menolaknya, mengatakan bahwa anak-anak kaya yang manja membuat murid-murid Kung Fu miskin. Untuk menyingkirkan Ip Man untuk selamanya, Guru Chan berkata bahwa dia membutuhkan pembayaran 500 Tai Yeung (dolar perak) untuk menjadi seorang siswa.

Setahun berikutnya, Ip Man kembali ke Master Chan dengan uang yang diminta. Chan Wah Shan awalnya kaget dan mengaku Ip Man pasti pencuri. Dia membawa bocah itu ke ayahnya untuk dihukum, hanya untuk mengetahui bahwa Ip Man telah menghabiskan tahun lalu bekerja untuk mendapatkan sebagian dari biaya dan bahwa orang tuanya telah memberi sisanya. Master Chan tidak punya pilihan selain menerima Ip Man sebagai murid.

Diawal berlatih dengan Chan, terbilang latihan mereka cukup intens namun dalam waktu yang singkat. Hal ini dikarenakan usia Chan yang semakin menua. Yip Man mempraktikkan sebagian besar tekniknya dengan murid tertua kedua Chan, Ng Chung-sok. Ip Man hanya bisa belajar dengan Chan Wah Shan selama tiga tahun sebelum sang master meninggal dunia. Untuk beberapa saat setelah itu, Ip Man terus berlatih dengan Ng Chung-sok.

Memasuki usia 15 tahun Ip Man pindah ke Hong Kong dan bersekolah di St Stephen's College. Latihannya tersebut mulai dipakai setelah Ip Man melihat seorang polisi asing memukuli seorang wanita. Ip Man turun tangan dan memukul petugas.

Insiden itu membawa sedikit ketenaran, dan segera seorang pria tua yang tinggal di blok apartemen yang sama bertanya kepada Yip Man tentang Kung Fu-nya. Dia bersemangat untuk memamerkan keahliannya, tetapi pria yang lebih tua itu menganggap bentuk Yip Man tidak terlalu bagus. Ketika ditantang untuk spar menggunakan chi sau, Yip Man mendapati dirinya tidak mampu bertahan, masuk dan bertahan dengan pria yang lebih tua darinya.

Pria yang lebih tua kemudian mengungkapkan identitasnya. Dia adalah Leung Bik, anak dari Leung Jan. Terkejut dengan keberuntungannya bertemu dengan putra guru gurunya, Ip Man melanjutkan berlatih Wing Chun dengan Leung Bik selama hampir satu dekade.

Memasuki usia 24 tahun Ip Man kembali ke Foshan dan menjadi polisi. Dengan bekal kemampuan bela dirinya ia mengajarkan Wing Chun kepada perwira lain, teman, dan anggota keluarga tetapi tidak membuka sekolah resmi. Pada 1949, Partai Komunis Tiongkok secara resmi mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di daratan. Karena Ip Man adalah perwira di partai politik saingannya, Kuomintang atau Partai Nasionalis China, ia terpaksa mengungsi ke Hong Kong.

Ip Man mendirikan sekolah pertamanya di Castle Peak Road di Sham Shui Po, kemudian pindah ke Lee Tat Street di Yau Ma Tei. Selama bertahun-tahun, ia mengajar banyak orang, banyak siswa dan mendapatkan popularitas besar sebagai master Kung Fu. Pada 1967, Ip Man dan murid-muridnya mendirikan Asosiasi Atletik Wing Chun. Grandmaster Ip Man terus mengajar di sana sampai kematiannya pada 1972.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Sejarah Wing Chun, Bela Diri yang Dikenalkan Ip Man Diturunkan ke Bruce Lee