Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Sempat Merana Karena Partai Komunis Cina, Ip Man Bangkit Menjadi Legenda Wing Chun Dunia

Pada pertengahan abada ke-20, kehidupan Ip Man sempat tertekan akibat kepemimpinan Partai Komunis di Tiongkok. Alhasil, Ip mengungsi di Hong Kong sekaligus mengajarkan dan mengembangkan bela diri Wing Chun.

2 Oktober 2022 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ip Man atau Yip Man dengan Bruce Lee. hollywoodreporter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ip Man atau Yip Man merupakan master Wing Chun sekaligus legenda seni bela diri yang cukup dihormati di dunia. Namanya dikenal publik usai media barat berulang kali membuat film tentang dirinya yang diperankan oleh aktor asal Tiongkok, Donnie Yen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sayangnya, mengutip laman Historia, banyak kisah Ip Man yang sebenarnya didramatisasi di layar lebar. Hal ini disampaikan oleh Pendiri Tradisional Ip Man Wing Chun alias TIMWC Indonesia, Martin Kusuma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kisah aslinya (Ip Man) enggak seperti itu. Memang banyak sekali dramatisasinya,” ujar Martin. Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan hidup dan sepak terjang Ip Man sehingga dikenal dunia sampai seperti saat ini?

Ip Man Berasal dari Keluarga Berada

Mengutip laman Biography, Ip Man memiliki nama lengkap Ip Kai Man dan lahir pada tanggal 1 Oktober 1893 atau 129 tahun lalu di Foshan, Provinsi Guangdong, Tiongkok.

Ip Man merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Ip Oip-dor dan Ng Shui yang dikenal sebagai keluarga kaya. Merujuk beberapa catatan, pasangan ini memiliki gurita bisnis di sepanjang jalan-jalan utama Daerah Foshan dan dikenal memiliki investasi tanah di sejumlah daerah.

Awal Mula Ip Man Mengenal Bela Diri Wing Chun

Pertemuan pertama Ip Man dengan seni bela diri Wing Chun bermula dari salah satu penyewa tanah milik ayahnya bernama Chan Wah Sun. Chan menyewa tanah Tuan Ip Oip-dor guna membuka kelas Wing Chun. Saat itu, Ip Man masih berusia 12 tahun. 

Mulanya, Ip hanya melihat Chan melatih murid-murid lainnya. Namun, tak lama kemudian, Ip meminta Chan agar mengangkatnya sebagai murid. Menanggapi permintaan ini, Chan sempat ragu sebab Ip sering sakit-sakitan semasa kecil. Sayangnya, karena Ip merupakan anak dari pemilik tanah yang disewa oleh Chan, akhirnya ia tidak memiliki banyak pilihan. 

Menurut laman Biography, Chan hanya sempat mengajari Ip selama tiga tahun hingga Ip berusia 15 tahun karena kondisi kesehatan Chan yang semakin menurun. Kendati demikian, Ip tetap mendapatkan pelatihan Wing Chun dari Ng Chung-so, salah satu murid pertama Chan.

Lantas, pada usia 15 tahun akhir, Ip Man dikirimkan oleh orang tuanya ke Hong Kong untuk melanjutkan kuliah di St. Stephen's College. Selama di Hong Kong, Ip diketahui juga masih mengasah kemampuan bela dirinya. Sampai dengan usia 24 tahun, barulah Ip Man kembali ke Foshan dan bekerja sebagai petugas kepolisian.

Kisah Kelam Ip Man dengan Tiongkok dan Komunisme

Seusai kembalinya ke Foshan, tak lama ayah Ip Man justru sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia. Alhasil, Ip mewarisi sebagian harta keluarganya dan memilih untuk menjual beberapa aset di Hong Kong. 

Beberapa sumber menyebut bahwa Ip Man lebih memilih untuk menjual beberapa warisan keluarganya daripada melanjutkan bisnis karena ia ingin mendalami seni bela diri Wing Chun lebih jauh lagi.

Sayangnya, saat ia sudah mendirikan sekolah Wing Chun dan melanjutkan bisnis kecil-kecilan, situasi geopolitik dunia dipenuhi kemelut. Pada tahun 1937 ketika berusia 44 tahun, Jepang menginvasi Cina. Alhasil, kehidupan mapan Ip terbalik karena rumah mewah dan beberapa bisnisnya diambil paksa oleh tentara-tentara pendudukan Jepang.

Kemudian, selepas Perang Dunia II usai dan Jepang meninggalkan Cina, kehidupan Ip Man tidak bisa kembali lagi seperti semula. Bahkan, kehidupan Ip semakin memburuk ketika Partai Komunis Cina (PKC) berhasil memenangi perang saudara pada 1949.

Pada tahun tersebut, PKC mendeklarasikan Republik Rakyat Cina dan merebut tanah-tanah rakyat, termasuk milik Ip Man, atas nama reforma agraria. Alhasil, menurut beberapa catatan sejarah, Ip Man memilih untuk mengungsi ke Hong Kong.

Sayangnya, istri dan anak Ip Man tidak berhasil menyusulnya ke Hong Kong pada 1951 karena Tiongkok menutup perbatasan dengan Hong Kong. Selama di Hong Kong ini lah, Ip Man mengajarkan dan mengembangkan bela diri Wing Chun dan dipopulerkan kepada dunia oleh sejumlah muridnya, termasuk Bruce Lee.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus