Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Asian Games 2018 memberikan berita gembira bagi calon penonton. "Panitia menurunkan harga tiket festival dari Rp 25 ribu menjadi Rp 10 ribu." kata Direktur Tickteing Asian Games Sarman di depan pintu 5 Kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sarman menjelaskan alasan panitia membuat keputusan tersebut. "Kita selalu merespon apapun yang menjadi masukan dari masyarakat. Euforia Asian Games harus bisa dinikmati oleh masyarakat, semua orang," kata Sarman sambil memantau warga yang ingin membeli tiket kelas festival.
Tiket kelas festival adalah pass masuk kompleks GBK, bukan ke gedung tempat pertandingan. Sarman menjelaskan fasilitas bagi penonton kelas festival. "Ketika penonton masuk ke kawasan GBK, masyarakat bisa melihat berbagai hiburan. Ada kuliner, pameran, berbagai atraksi, foto-foto selfie. Termasuk nanti ada penampilan dari artis Korea."
Layar lebar yang menayangkan langsung pertandingan juga disiapkan bila tiket pertandingan terjual habis. "Kalau tiket pertandingan habis, apalagi kalau Indonesia main, kami akan tayangkan di zona Bhin Bhin dan Athung." kata Sarman
Sarman juga memperkenalkan penjual tiket keliling kelas festival tersebut. "Masyarakat tidak perlu antri di loket. Kami sudah buatkan petugas yang keliling untuk berjualan."
"Jadi, calon penonton bisa panggil penjual, membeli dan langsung masuk," kata Sarman. Terlihat 3 penjual tiket berjalan kaki sambil membawa papan besar berwarna ungu dan di tangannya membawa tiket festival diserbu warga.
Mengenai ketersediaan tiket per hari, Sarman menyatakan tak terbatas."Persediaan tiket tak terbatas. Berapapun yang datang kita sediakan tiketnya. Kita lihat animo yang tinggi. Jadi, tidak ada istilah tiket sold out untuk kelas festival. Tapi, selalu tersedia untuk masyarakat."
Asian Games 2018 dibuka pada 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018 di Jakarta dam Palembang.
Maria Fransisca Lahur