Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maria Natalia Londa gagal meraih medali di Asian Games 2023. Atlet lompat jauh berusia 32 tahun itu tak mampu mengeluarkan performa terbaiknya menyusul sejumlah diskualifikasi dan keputusan juri yang memicu perdebatan di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Cina, Senin malam, 2 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berupaya memperbaiki upaya pertamanya sejauh 5,98m, Maria mendapati lompatan keduanya didiskualifikasi. Kemudian ia mengajukan protes untuk lompatan ketiganya yang juga dianggap tidak sah karena posisi kakinya saat menumpu menjadi perhatian juri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lompatan ketiga itu sangat menentukan bagi Maria karena hanya delapan besar dari 15 kontestan yang berlaga di final malam itu berhak mendapatkan tiga lompatan berikutnya untuk pertarungan medali.
Maria meyakini upaya ketiganya merupakan lompatan terbaiknya malam itu dan berpeluang ke fase terakhir final meskipun ia realistis menghadapi lawan-lawan yang tangguh.
"Asian Games kali ini, kalau boleh saya bilang mengecewakan. Semua sudah terjadi, saya sudah berproses," kata Maria seusai perlombaan.
"Ada sedikit gangguan di posisi lompatan ketiga. Lompatan saya dianulir fault padahal posisi kaki masih di papan tumpu, hanya pada saat melayang itu dianulir dianggap lewat, padahal posisi awalan saya menumpu tidak di sana, tidak kena sama sekali,"
Setelah berdebat cukup lama dengan panel juri, Maria diberi tiga lompatan terakhir untuk ikut fase terakhir final untuk perebutan medali. Akan tetapi, keputusan juri di awal sudah terlanjur mengganggu ritme dan lompatan dia berikutnya.
Meskipun Maria mampu mencatatkan lompatan terbaik 6,25m pada percobaan kelimanya. Namun, setelah peninjauan kembali, lompatan terbaiknya juga tiga lompatan terakhir pemegang enam medali emas SEA Games dari lompat jauh dan lompat jangkit itu tidak masuk hitungan dalam hasil resmi lomba yang dikeluarkan panitia.
Pada akhirnya, Maria finis di peringkat ke-10 dengan hanya catatan 5,98m yang dianggap sah oleh dewan juri.
Di tengah keputusan kontroversial itu, medali emas di nomor ini menjadi milik tuan rumah Xiong Shiqi dengan lompatan 6,73m. Wakil dari India, Ancy Sojan Edappilly merebut perak dengan 6,63m. Sedangkan, Yue Nga Yan dari Hong Kong berhak atas medali perunggu dengan catatan 6,50m.
"Saya pribadi di sini bukan hanya tentang mengikuti lomba, tapi kami ingin meraih prestasi terbaik," kata Maria.
"Kalau saya diberi kesempatan tiga kali dan lompatan ketiga dianulir atau tidak diakui, itu rugi buat saya," ujar atlet lompat jauh yang pernah merasakan podium teratas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
"Walaupun memang prestasinya bukan (peringkat) satu, dua, tiga, tapi hal itu berpengaruh secara psikis dan evaluasi dari pelatih akan berbeda.
"Tapi apapun sudah selesai, terima kasih dukungannya. Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik dan medali tambahan untuk Indonesia."
Kegagalan Maria Natalia Londa dan para atlet Indonesia lainnya yang bertanding dalam perebutan medali di Asian Games 2023 membuat tim Merah Putih melorot ke peringkat ke-13 klasemen sementara, setelah tidak ada tambahan medali hari ini, Senin, 2 Oktober 2023.