Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kisah Perubahan Nama Petinju Muhammad Ali yang Semula Cassius Clay

Sebelum dipanggil nama Muhammad Ali, ia semula dikenal dengan nama Cassius Clay. Apa kisah di balik perubahan nama Muhammad Ali tersebut?

7 Maret 2023 | 01.06 WIB

Mendiang petinju dunia, Muhammad Ali saat mengenakan sabuk juara WBC usai mengalahkan George Foreman dalam laga bertajuk "Rumble in The Jungle" pada 1974. Heritage Auctions
Perbesar
Mendiang petinju dunia, Muhammad Ali saat mengenakan sabuk juara WBC usai mengalahkan George Foreman dalam laga bertajuk "Rumble in The Jungle" pada 1974. Heritage Auctions

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Muhammad Ali dikenal sebagai legenda sekaligus atlet tinju dunia terbesar sepanjang masa. Namun, sebelum dipanggil nama Muhammad Ali, ia semula dikenal dengan nama Cassius Clay. Apa kisah di balik perubahan nama Muhammad Ali tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelumnya, publik di seluruh dunia pasti mengenal Muhammad Ali. Dia dengan mudah menjadi petinju paling terkenal dalam sejarah. Lahir pada tahun 1942, Ali yang baru berusia 18 tahun sudah memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas 1960. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Momen tersebut, membuat gerakan hak-hak sipil menaruh perhatian luas terhadap sosok Muhammad Ali, sebagai simbol perjuangan. Ali mencoba bergabung dengan Nation of Islam pada tahun 1961. Organisasi Islam di Amerika Serikat itu awalnya menolaknya karena khawatir petinju ulung itu tidak bisa menyesuaikan dengan gaya hidup para anggota. 

Dilansir dari Euronews Culture, salah satu peraturan yang harus dipatuhi, yakni mewajibkan semua anggotanya untuk mengubah nama apa pun yang mewarisi budak. Bagi Ali, nama Cassius Clay adalah nama yang terkait dengan perdagangan budak. 

Meski demikian, nama Cassius Clay sendiri merupakan nama yang diberikan oleh keluarga Ayahnya sebagai bentuk penghormatan terhadap petarung terkenal di era itu, yaitu Cassius Marcellus Clay Sr. Namun, setelah ia bergabung dengan Nation of Islam, Muhammad Ali merasa tidak nyaman lagi dengan nama Cassius Clay yang dianggap sebagai nama budak. 

Oleh karena itu, pada 6 Maret 1964, ia mengumumkan kepada dunia bahwa ia akan menggunakan nama Muhammad Ali sebagai pengganti nama Cassius Clay, melansir Britannica

Perubahan nama Cassius Clay menjadi Muhammad Ali bukanlah tanpa kontroversi dan penolakan. Sebagian orang menganggap perubahan nama ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara dan tradisi Amerika Serikat. 

Selain itu, nama Muhammad Ali juga dianggap sebagai nama yang asing dan aneh bagi sebagian orang Amerika. Namun, Muhammad Ali tetap teguh dengan keputusannya dan mempertahankan penggunaan nama Muhammad Ali sepanjang karir tinjunya. 

Tiga tahun pasca pergantian nama menjadi Muhammad Ali, dia berhasil mendominasi tinju dunia. Namanya kini dikenang sebagai sosok legenda tinju dunia sepanjang masa.  

HARIS SETYAWAN
Pilihan editor : 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus